Tomohon – Rencana Komisi A DPRD Kota Tomohon melakukan hearing terhadap Forum Kerjasama Umat Beragama (FKUB) Tomohon yang baru saja usai melakukan studi soal kerukunan agama di sejumlah negara Timur Tengah mendapat dukungan dari sejumlah tokoh masyarakat di Kota Bunga Tomohon.
“Rencana DPRD Kota Tomohon yang memangggil hearing FKUB Tomohon dan tim usai jalan-jalan ke luar negeri patut mendapat apresiasi. Karena selain fungsi pengawasan, berarti mereka (Dekot Tomohon, red) mau mendengar suara rakyat. Pantas memang diadakan hearing karena selain bentuk pertanggungjawaban penggunaan anggaran publik, tapi juga karena keingintahuan publik akan aktivitas FKUB dan tim hingga ke Israel, Turki, Yordania bahkan diperoleh kabar kalau hingga ke Prancis,” tegas Judie Turambi.
Menurutnya, hearing musti dilakukan karena FKUB dan tim perlu untuk memberikan penjelasan kepada dewan dan publik seputar programnya yang telah mendapat resistensi di mata publik Tomohon. “Hearing menjadi penting karena dua hal. Pertama program yang di sahkan dalam APBD soal Program Dialog Pengembangan Wawasan Kebangsaan yang mata anggarannya diplot di SKPD Kesbangpol tetapi kenapa pada kenyataannya berubah menjadi perjalanan ke luar negeri. Ini sudah tidak sesuai peruntukan. Kedua, dana rakyat yang dikuras lewat APBD untuk sebuah jalan-jalan FKUB dan tim terlalu fantastis dimana berkisar Rp 500 juta,” tukasnya.
Ditambahkannya, perhatian Pemkot Tomohon terhadap upaya pemeliharaan kerukunan umat beragama di Kota Tomohon cukup tinggi, namun sayangnya alokasi anggaran dari APBD Tahun 2013 yang adalah uang rakyat hanya untuk jalan-jalan para pengurus FKUB. “Olehnya hearing patut dilaksanakan sebab program dari FKUB ini bukan kebutuhan untuk diterapkan di masyarakat Tomohon tetapi hanyalah keinginan agar bisa ke luar negeri,” pungkasnya yang juga Koordinator Enviornment Parliament Watch (EPW) Tomohon. (Recky Pelealu)