Tarakan — Sidang pleno Konferensi Nasional (Konas) IV Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) akhirnya penetapan Tahun 2019 sebagai Tahun Indonesia Rukun.
Penetapan ini sesuai dengan usulan yang disampaikan FKUB Provinsi Sulut dalam pembahasan di Komisi A, malam (Jumat, 7 September 2018) pukul 2200 Wita.
Konas IV yang dilaksanakan di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara sejak 5 s/d 8 September 2018 ini diikuti pengurus FKUB provinsi, kota dan kabupaten bersama Kepala Kantor Agama dan Kepala Kesbangpol.
Usulan pencanangan tahun 2019 Tahun Indonesia Rukun disampaikan Wakil Sekretaris FKUB Provinsi Sulawesi Utara Tenni Assa yang ditugaskan Ketua FKUB Sulut Pdt Dr HWB Sumakul masuk dalam Komisi A yang secara khusus membahas rekomendasi FKUB.
“Kami bersyukur saat kami mengusulkan rekomendasi tersebut, langsung diterima oleh peserta tanpa ada perdebatan. Memang ada perubahan redaksi kalau dalam usulan Komisi A Tahun Indonesia Bersatu, tapi dalam Sidang Pleno semua peserta sepakat mengatakan Tahun Indonesia Rukun,” kata Tenni Assa disela-sela sidang pleno yang berlangsung hingga pukul 23.00 Wita.
Tenni menjelaskan, pencanangan ini akan dilakukan secara berjenjang. Di tingkat pusat akan dilakukan oleh presiden. Sedangkan di provinsi oleh gubernur, kabupaten oleh bupati dan kota oleh walikota.
“Pencanangan ini melibatkan FKUB. Karena usai pencanangan akan dilaksanakan doa bersama untuk keselamatan bangsa,” jelasnya.
Hajatan setahun sekali ini dibuka oleh Gubernur Kaltara Irianto Lambrie pada Kamis, 6/9/2018. Sebelumnya pada malam hari (Rabu, 5/9/2018) dalam kegiatan makan malam Pemprov Kaltara,
Asosiasi FKUB dan peserta Konas FKUB dilaksanakan dialog dengan menampilkan pembicara Din Samsuddin dan Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.
Din Samsuddin pada kesempatan tersebut mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Karena itu FKUB diharapkan bisa memaksimalkan perannya dalam menjaga dan merawat kerukunan beragama di Indonesia.
Pada Jumat (7/9/2018) dilaksanakan panel diskusi membahas materi berjudul Keberagamaan dalam Keragaman. Panel ini menghadirkan Menteri Agama Lukman Hakim Syarifuddin dan Imam Besar Masjid Agung Istiglal Jakarta yang juga mantan Wakil Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar.
Para peserta Konas IV FKUB juga melakukan kunjungan ke 6 tempat ibadah yang berada di Tarakan.
(***/rds)