Amurang – Ketua harian Forum Komunikasi Pecinta Alam (FKPA) Minahasa Selatan (Minsel) Steven Mamesah, mengharapkan pihak kepolisian setempat bisa menuntaskan kasus perampokan Gunung Klabat, Minahasa Utara (Minut) agar kedepan tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan dan oknum-oknum pelaku perampokan dan pengancaman di hukum sesuai aturan sesuai dengan perbuatan mereka agar ada efek jerah.
“Gunung Klabat merupakan lokasi wisata petualangan yang sudah mendunia, untuk itu kiranya pemerintah dan masyarakat serta kepolisian serta pihak terkait dapat menjaga bersama agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. Nah, pihak kepolisian harus tegas menindak pelaku yang ingin merusak suasana damai yang telah tercipta selama ini di gunung klabat,” harap Mamesah kepada beritamanado.com
Senada dikatakan Vidy Wowor dari KPA Lolombulan Motoling mengecam pelaku perampokan dan pengancaman terhadap penggiat alam. “Kejadian ini otomatis mencoreng kedamaian alam gunung klabat yang sudah cukup banyak dikenal petualang di Indonesia bahkan luar negeri. Maksud baik kami pecinta alam kiranya mendapatkan respon baik pulah segenap masyarakat,” ungkap Wowor.
Melky Thomas Ketua KPA Cliff Hanger Amurang menanggapi bahwa, perlu adanya perlindungan terhadap kami pecinta alam yang melakukan pendakian atau wisata petualangan mendaki gunung dari pemerintah dan masyarakat setempat dan pihak kepolisian. “Setiap kami melakukan ekspedisi, termasuk pendakian gunung melaporkan diri ke pemerintah desa setempat dan pihak kepolisian terdekat (Polsek, red). Nah, wajib lapor yang kami berikan kiranya juga mendapat perlindungan bagi kami agar merasa aman dan nyaman melakukan aktifitas,” imbuh Thomas, minggu (11/5/2014). (sanlylendongan)