Manado – Film dengan latar belakang dua daerah, yaitu Gorontalo dan Minahasa Utara berjudul Uti Deng Keke segera hadir untuk bisa dinikmati penonton segala usia.
Proses syuting di Gorontalo telah selesai dan film garapan rumah produksi Gema Production ini memulai proses syuting tahap akhir di Sulawesi Utara, khususnya Minahasa Utara.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Clin Food Palace Megamas, Senin (1/8/2021), eksekutif produser, Hartono mengatakan, Uti dan Keke adalah film persahabatan 2 anak dari remaja hingga SMA yang memiliki latar belakang agama dan suku yang berbeda.
Ceritanya tentang dinamika persahabatan 2 anak daerah ini hingga akhirnya ada ketertarikan dan memutuskan untuk bersahabat.
Selain itu, dalam film ini juga bisa dilihat dinamika kehidupan anak-anak remaja dan keluarganya di 2 daerah ini.
“Lokasi syutingnya sesuai dengan latar cerita yaitu di Gorontalo dan Minahasa Utara, termasuk destinasi wisata yang ada di 2 daerah ini,” ujar Hartono.
Para pemain film Uti deng Keke juga berasal dari latar belakang budaya dan agama beragam, baik itu para pemain film nasional maupun lokal.
Para artis yang mendukung film ini yaitu Gary Ishak, Mongol Stress, Addin Hidayat, Fannita Posumah, Rency Milano, Didi Roa dan Tanta Lala serta pemain lokal lainnya yang ikut syuting dari Gorontalo hingga Minahasa Utara.
Menariknya, pemeran Maria kecil, Lana Victoria yang kini berusia 14 tahun adalah remaja asal Manado yang baru memulai debut aktingnya di film ini.
Selain itu, akan ada penampilan spesial dari Bupati Minahasa Utara Joune Ganda yang akan ikut berakting dalam film ini.
“Selain mengangkat latar belakang Gorontalo dan Sulawesi Utara khususnya Minahasa Utara dalam hal keragaman dan dinamika kehidupannya, film ini juga makin memperkenalkan bahasa daerah masing-masing, tentunya ada juga bahasa Indonesia,” kata Hartono.
Film ini pun akan menjadi pilihan tontonan bagi keluarga, khususnya bagi yang ada di Sulawesi Utara dan Gorontalo maupun bagi yang ingin menikmati film berlatar keluarga.
Mongol menyampaikan, film ini adalah film ke empat dengan tema kedaerahan yang dibintanginya.
Di film ini juga Mongol merasa senang karena karakter yang dimainkannya berbeda dari proyek film sebelumnya.
“Di film ini, saya justru perannya lebih serius, dan lebih laki-laki, jadi lebih ke Mongol yang sesungguhnya,” kata Mongol kepada BeritaManado.com.
Didi Roa dan Tanta Lala juga menjadi pemain film asal Sulawesi Utara yang begitu dinanti penampilannya.
Sejak awal diumumkan jika keduanya akan turut berperan dalam film Uti deng Keke, antusias masyarakat sudah bisa dilihat di kolom komentar akun media sosial keduanya.
Hal itu pun disyukuri keduanya dan menjadi motivasi untuk memberikan yang terbaik.
“Di film ini saya dan Tanta Lala berperan menjadi suami istri. Bayangkan Jo apa yang mo jadi,” kata Didi yang disambut tawa oleh para pengunjung Clin Food Palace.
Sementara, Tanta Lala mengungkapkan, dirinya tidak bisa memberi informasi banyak terkait peran keduanya di film ini.
“Pokoknya bauni saja nanti. Lihat nanti kita (saya) feto-feto (marah-marah) pa Didi Roa,” kata Tanta Lala.
(srisurya)