Manado – Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Drs. Ferdinand Mewengkang MM, memberikan apresiasi atas kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Dijelaskan Ferdinand Mewengkang pada Focus Group Discussion (FGD) DPD Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Sulawesi Utara yang dipimpin Sisco Manossoh dan Tumbelaka Academic Centre (TAC) bekerjasama dengan Kepolisian Daerah Sulut dengan tema ‘Mewujudkan Pemilu 2019 Aman, Damai, Sejuk dan Tanpa Hoax’ di Hotel Ibis Manado, Selasa (23/10/2018) sore, kinerja komisioner KPU dan Bawaslu Sulut masih on the track.
“Menjadi anggota DPRD Sulut sejak 2014 saya menilai kinerja KPU dan Bawaslu masih sesuai aturan meskipun perlu perbaikan dari waktu ke waktu. Salah-satu yang perlu saya ingatkan soal nama-nama calon legislatif sudah daftar pemilih tetap (DPT) jangan sampai salah penulisan nama di kertas suara pada Pemilu 2019 nanti,” tutur Mewengkang.
Mantan birokrat senior Pemprov Sulut ini juga meminta KPU dan Bawaslu pro aktif dan bersinergi dengan DPRD terkait bantuan anggaran akan ditata pada APBD 2019 mendatang.
“Jangan sampai KPU dan Bawaslu mengabaikan undangan pertemuan seperti ini atau undangan FGD yang kebetulan saya hadir. Juga bermaksud membicarakan soal kebutuhan KPU dan Bawaslu tapi kalau tidak ada komunikasi bagaimana? Sesuai sistem TAPD dan Banggar maka rencana anggaran harus melalui KUA-PPAS, kalau tidak ada di KUA-PPAS berarti lewat,” terang Mewengkang.
FGD menampilkan pembicara utama Kapolda Sulut, Irjen Pol Drs. Bambang Waskito, narasumber Ketua IJTI Sulut Amanda Komaling, Taufik Manuel Tumbelaka dari TAC, menghadirkan Ketua Komisi 1 DPRD Sulut Ferdinand Mewengkang, Komisioner KPUD Sulut Meidy Tinangon, Komisioner Bawaslu Sulut Kenly Poluan, Ketua KNPI Sulut Jackson Kumaat, pengurus partai politik, para calon legislatif, Ketua PWI Sulut Vocke Lontaan, Sekretaris IWO Sulut Jean Rondonuwu, pengurus organisasi wartawan pos liputan dan beberapa undangan lainnya.
(JerryPalohoon)