MANADO – Air bersih dan tidak tercemar menjadi kerinduan dan harapan warga Desa Buyat sejak kasus pencemaran PT Newmont yang terjadi di Desa Buyat, Sulawesi Utara membawa Indonesia ke dunia internasional pada tahun 2004. Sejak itu banyak masyarakat mengeluhkan masalah air bersih. Terungkap juga bahwa ada anggaran dari Newmont sebesar 30 juta US Dolar yang diberikan Newmont untuk mengatasi permasalahan warga Desa Buyat, termasuk masalah pengadaan air bersih untuk warga Buyat hingga saat ini masih belum jelas penggunaannya sehinggah sampai saat ini belum dapat dirasakan oleh rakyat miskin.
Melalui Ketua Kelompok Kesehatan Masyarakat Buyat (KKMB) Faisal Paputungan menjelaskan bahwa pihaknya pada waktu itu telah menghadap Menteri Lingkungan Hidup memohon dukungan lewat surat kepada Gubernur Almarhum (Gubernur A. J. Sondak pada saat itu) dan lewat Gubernur menyatakan telah terealisasi Rp. 500 juta karna proposal kami itu hanya Rp. 400 juta. dan pada saat itu Newmont memberikan dua miliyar delapan ratus juta rupiah.
“Saya dipanggil oleh DPR Komisi IX bagaimana pak ini sudah mau disahkan saya langsung bersyukur berarti ini mempercepat air itu segerah masuk kepemukiman. Nah yang sangat kami sesalkan setelah air itu masuk kepemukiman Cuma orang-orang mampu yang memanfaatkan itu, karna untuk biaya pemasangan pipa air yang langsung kerumah penduduk harus ditanggung sendiri yang biayanya 300 sampai 400 ribu, jadi masyarakat kurang mampu otomatis tidak dapat menikmati atau menggunakan air tersebut,” ujar Paputungan.
Padahal menurut Paputungan “Menteri Kesejahteraan Rakyat telah memeritahukan bahwa uang 30 juta US Dolar itu belum terkurang setenga sen, masih ada karna pemerintah bermaksud untuk membentuk Yayasan nanti Yayasan ini yang mengelolah, kalau ada yang ngoni pe mau nanti minta pa Yayasan, “jadi saya mohon kepada pimpinan Yayasan Berkelanjutan Sulawesi Utara kalau ada torang pe proposal untuk ini menunjang kepada orang-orang yang kurang mampu ini, supaya mereka juga menggunakan air bersih tolong bantu akang.”
“Melihat keadaan ini saya membicarakan dengan pemerintah Desa dan juga torang pe Bupati, bagaimana ini masyarakat yang tidak dapat dilayani oleh air karna tidak mampu, mohon supaya melalui bapak pimpinan Yayasan agar dapat dibantu ini, kami minta, kami mohon, supaya secara merata menggunakan air bersih ini tidak Cuma orang mampu, kasihan itu orang susah mo mati, salalu minum air yang beracun (tercemar),” pinta Paputungan. (jrp)