Estrella Tacoh-Rahman Ismail.
Minut, BeritaManado.com – Indonesia dikenal dengan bangsa yang majemuk, dimana semua suku, ras, agama dan budaya ada di negeri ini.
Semua bersatu dengan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, perbedaan bukan menjadi penghalang tersatukannya sisi kemanusiaan.
Poin ini disepakati Direktur Utama PD Klabat Estrella Tacoh SE dan Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Minahasa Utara Rahman Ismail SH.
Dua pribadi dengan latar belakang profesi berbeda ini sama-sama prihatin dengan kondisi bangsa Indonesia yang saat ini sedang menghadapi ujian yang cukup berat terkait politik identitas suku bangsa, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).
“Menjadi Indonesia itu kita. Tidak perlu menjadi seperti bangsa lain. Bangsa ini memiliki khasnya sendiri. Kita punya karakteristik manusia yang membanggakan, yaitu semangat gotong-royong dan keramahan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Tapi, hari ini semangat itu perlahan mulai terkikis oleh roda zaman,” ujar Rahman Ismail, Selasa (20/8/2019).
Jebolan Fakuktas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado itu mengatakan, kekayaan Indonesia tidak hanya dari sumber daya alam yang melimpah ruah, namun kekayaan budaya yang begitu majemuk menjadi salah satu pemersatu bangsa di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Tidak peduli dia dari suku atau etnis atau keturunan mana, sepanjang dalam bingkai persatuan, itulah Indonesia,” pungkas alumni HMI Manado tersebut.
Senada diungkapkan Estrella Tacoh.
Wanita cantik berdarah Tionghoa itu mengatakan, keberagaman yang membuat Indonesia semakin indah dan semakin toleran.
“Itulah kenapa negara ini akhirnya menjunjung tinggi semboyan bhineka tunggal ika, berbeda-beda tetapi tetap satu,” tambah Tacoh.
(Finda Muhtar)