Jakarta – Tiga gunung api di Sulut dinyatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berstatus siaga. Keiga gunung api itu, yakni Gunung Soputan, Gunung Lokon dan Gunung Karangetan dinaikkan statusnya dari waspada menjadi siaga bersama dua gunung lainnya di Indonesia yakni Gunung Gunung Slamet di Jawa Tengah dan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.
“Ada lima gunung api di Indonesia kini dalam kondisi siaga dan 19 lainnya berstatus waspada,” kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Surono, Minggu (4/5/2014) seperti yang dikutip dari voaindonesia.com.
Peningkatan status itu, kata Surono, dilakukan karena sejumlah indikator pemantauan menunjukan peningkatan aktivitas gunung mulai dari kegempaan vulkanik hingga adanya penggelembungan tubuh gunung.
Surono menjelaskan, potensi erupsi Gunung Slamet berada pada radius 4 kilometer dari puncak, berupa lontaran batu pijar, sedangkan hujan abu bisa mencapai 10 kilometer. Untuk itu, masyarakat saat ini tidak beraktivitas pada radius 4 kilometer.
Selain itu kata dia, baru-baru ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Merapi dari normal menjadi waspada karena potensi risiko gunung ini tinggi.
Selain pemukiman warga di sekitar gunung padat, juga beberapa kali letusan Merapi mengakibatkan korban jiwa seperti yang terjadi pada 2010.
Untuk gunung yang menunjukan aktivitas yang dapat berlanjut ke letusan alias siaga, tambah Surono, biasanya masyarakat di wilayah tersebut mendapat informasi tentang kondisi gunung dan pendidikan tentang ancaman bahaya dan antisipasinya.
“Sosialisasi dilakukan bukan hanya pada saat letusan, kita juga melakukan sebelum letusan. Pendidikan terhadap masyarakat terhadap ancaman bahaya dengan cara mengantisipasi hingga saat terjadi letusan,” katanya.(*/redaksi)