Tondano – Eric Berhandus, seorang pegawai honorer di Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Manado belum lama ini mengikuti rangkaian program seleksi yang ketat untuk penjaringan atlet terjun payung Sulawesi Utara. Hasilnya? Eric bersama rekannya yang lain dinyatakan lulus dan langsung mengikuti first jump didampingi para penerjun senior seperti Pingkan Mandagi, Petra Mandagi dan Franky Kowaas di Manado dan Bandung.
Di balik kesuksesannya tersebut, pemuda kelahiran Manado 24 Juni 1990 ini pun bicara soal motivasinya mengikuti seleksi yang tak lain untuk membanggakan orang tuanya. “Terjun dari ketinggian itu enak dan sukar dijelaskan. Seperti sedang menghayal bahwa tubuh kita berada di udara, namun nyata adanya. Dan di balik kesuksesan saya lolos seleksi yang ketat ini adalah untuk membanggakan orang tua saya,” ungkapnya.
Lanjut dikatakannya, faktor ketenangan adalah kunci utama untuk menggeluti olahraga yang satu ini. ”Seperti diungkapkan para pelatih sesaat sebelum terjun, faktor ketenangan adalah kuncinya. Sejauh ini pada beberapa kali sesi latihan saya sudah merasakan terjun dari ketinggian 10 ribu kaki dari atas permukaan laut,” ujar lelaki yang memiliki hobi jogging dan membaca ini.
“Syukur kepada Tuhan, selama mengkuti latihan saya dan teman-teman lainnya tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan,” terang putera Astrit Berhandus sembari berharap agar olahraga ini akan terus mendulang prestasi dan membawa harum Sulawesi Utara. (ang)