
Airmadidi-Adanya tudingan DPD II Golkar Minut melalui Ketua Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Ir Frangky Pangau, ditanggapai santai politisi Edwin Nelwan SP.
“Dagelan politik murahan apalagi ini,” kata Nelwan, Sabtu (3/6/2017).
Sambil tertawa, Nelwan mengatakan bahwa ini adalah pembohongan publik dan pernyataan ngawur serta asal bunyi (Asbun) DPD II.
Karena ia menilai, semua tudingan itu selain basi, tanpa alasan jelas, tidak masuk akal dan mengada-ngada.
“Itu terbukti dengan diterbitkannya surat DPD I bernomor B-94/DPD-PG/SULUT/2017 tertanggal 20 Mei 2017 terkait pengembalian posisi Ketua FPG (Fraksi Partai Golkar) yang sekaligus menepis semua tudingan-tudingan negatif DPD II terhadap saya,” ucapnya.
Lanjut Nelwan, surat yang dikirimkan DPD I sudah melewati tahapan verifikasi dan pembuktian oleh DPD I lewat keterangan delapan pengurus harian DPD II.
“Dan keterangan delapan pengurus harian sangat representatif untuk pembuktian pelanggaran yang dilakukan DPD II terhadap pergantian saya,” timpalnya.
Bukan hanya sampai disitu, lanjut Nelwan, terbitnya dua surat peringatan Keras dari DPD I bernomor B-90/DPD-PG/SULUT/2017 dan B-93/DPD-PG/SULUT/2017 terhadap Drs Denny Wowiling MSi sebagai Ketua DPD II Golkar Minut, membuktikan bahwa ada pelanggaran organisasi atau Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang mendasar serta tindakan inprosedural yang dilakukan DPD II.
“Dua surat peringatan DPD I yang dimaksud mengenai pergantian Ketua PK Kema dan Wori. Serta semua proses pergantian itu tidak ada tembusan ke DPD I Golkar Sulut,” tandas nelwan.
Sebagai kader, Nelwan sangat menyayangkan pelanggaran-pelanggaran AD/ART yang dilakukan DPD II, sebab tidak memberikan keteladanan yang baik sehingga menimbulkan polemik dan keretakkan di antara kader-kader Golkar serta mempertontonkan arogansi politik kepada masyarakat yang membuat preseden buruk dan berdampak negatif terhadap partai Golkar Minut.
“Berhentilah mencari kambing hitam, dan mempersalahkan orang lain atau partai lain. Tidak solidnya Golkar sekarang ini, akibat sebagian besar pengurus DPD II dan pengurus-pengurus kecamatan tidak setuju dan menolak terhadap sikap sepihak yang dilakukan Ketua DPD II Denny Wowiling yang ingin menjatuhkan Stefanus Vreeke Runtu sebagai Ketua DPD I yang sah. Dan tindakan itu juga merupakan pengangkangan atas hasil keputusan Musda Golkar Minut untuk mendukung Stevanus Vreeke Runtu hingga akhir masa jabatannya,” beber Nelwan.
Untuk kedepan, Nelwan menambahkan hanya menyerahkan semua proses ini bergulir.
“Kita lihat saja hasilnya nanti kebenaran pasti terungkap! Siapa menabur angin pasti menuai badai,” imbuhnya.(findamuhtar)