Bitung—Yofatra Dukalang mengaku tidak tahu harus kemana mengadu atas musibah yang dialami anak keduanya, Dahlan Lahia (8) beberapa waktu lalu. Ia juga tidak tahu harus menuntut siapa, mengingat lokasi pebuangan limbah bungkil berjauhan dari tempat tinggalnya di Girian Permai Kecamatan Girian.
“Saya tidak tahu mau meminta tanggungjawab kemana, kendati dari informasi limbah tersebut dibuang salah satu perusahaan. Tapi saya tidak tahu perusahaan mana,” kata Dukalang.
Dukalang berharap pihak perusahaan yang membuang sembarangan limbah bungkil bisa bertanggungjawab dan datang membesuk anaknya yang kini terbaring di ruangan perawatan Irina A lantai II kamar 4 RSUP Prof Kandouw Manado. “Sampai saat ini hanya Lurah Wangurer yang datang menjenguk. Tapi untuk perusahaan sendiri belum ada,” katanya.
Sementara itu, kondisi Lahia sendiri masih dalam tahap penyembuhan setelah menjalani operasi dikedua kaki dan tangan kanan akibat luka bakar. Dimana ia menjalani operasi pengangkatan kulit yang melepuh akibat terjatuh ke lumpur limbah bungkil yang diduga digunakan sebagai timbunan.
Namun sayangnya hingga kini belum ada pihak perusahaan yang mengaku membuang ke limbah di lingkungan I Kelurahan Wangurer Kecamatan Girian. Bahkan PT Angro Makmur Raya (AMR) yang diduga membuang limbah tersebut tidak mengaku kendati sejumlah informasi menyebutkan jika perusahaan tersebut yang melakukan pembuangan limbah.(enk)