Bitung, BeritaManado.com – Kasus dugaan pemerasan yang diduga dilakoni lima oknum Wartawan di Manado menjadi perhatian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat.
Melalui Ketua Pembelaan/Advokasi Pembelaan Wartawan PWI Pusat, Ocktap Riady meminta semua wartawan PWI di Manado dan di seluruh Indonesia untuk selalu menjaga wibawa profesi, dengan jalan tidak menyalah gunakan profesi wartawan tersebut.
“Jika wartawan melakukan pemerasan, artinya dia tidak menjaga wibawa profesinya. Ini jelas melanggar kode etik wartawan yakni wartawan tidak menerima imbalan apapun terkait profesinya,” kata Ocktap, Senin (24/10/2022).
Selain itu, Ocktap mengingatkan bahwa sesungguhnya berdasarkan pasal 8 UU Nomor 40 Tahun 1999, Wartawan dalam menjalankan profesinya dilindungi undang-undang.
Artinya kata dia, selama menjalani profesinya secara benar Wartawan tidak dapat dipidana atas karyanya tetapi jika melakukan pemerasan yang jelas-jelas bukan terkait profesinya, maka tidak bisa berlindung dengan pasal 8 tersebut dan bisa langsung diterapkan pasal pasal pidana.
“Saya menyesalkan masih adanya praktek pemerasan. Jika anggota PWI dia harus dipecat. Jika sudah lulus ujian kompetensi wartawan, kartu UKWnya harus dicabut. Ini praktek yang membuat nama wartawan jelek. Bekerjalah secara profesional dan tidak memanfaatkan temuan di lapangan untuk memperkaya diri,” tegasnya.
Kepada masyarakat, Ocktap juga meminta untuk tidak melayani wartawan yang meminta imbalan atau memaksa meminta imbalan.
“Adukan ke ketua PWI di daerahnya jika ada wartawan yang berulah. Atau perlu adukan ke polisi. Saya memberikan apresiasi penuh kepada ketua PWI Sulut yang langsung memberikan respon terhadap kasus yang memalukan ini,” katanya.
Sementara itu, Tim Bravo Resmob On The Road (ROTR) Polresta Manado menangkap sejumlah oknum yang mengaku wartawan yang diduga melakukan pemerasan di salah satu rumah makan terkenal di Kota Manado.
Peristiwa dugaan pemerasan ini terjadi pada, Kamis (20/10/2022) di salah satu restoran sea food Dabu-dabu Lemong di bilangan Boulevard Dua Tuminting.
(abinenobm)