Manado – Ijasah Strata Satu (S1) milik Kristovorus Decky Palinggi diduga asli tapi palsu (Aspal) oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang kemudian melaporkan ke Polda Sulut, mendapat tanggapan lain dari LSM GIAK.
“Dengan dipermasalahkannya ijasah milik Decky Palinggi, kuat dugaan ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkannya, dengan pencemaran nama baik,” ujar Jerry Massie selaku LSM GIAK pada BeritaManado.com, Rabu (10/9/2014) siang.
Ditambahkan Massie, sebetulnya hal-hal seperti itu tak perlu ditanggapi oleh pihak kepolisian, karena bisa dicek langsung, dari data DIKTI saja, yang jelas keabsahannya.
“Kalau ada tercatat di DIKTI nama Decky Palinggi dan universitasnya serta lulusannya, ngapain mau dipermasalahkan,” tegas Massie Menurut Massie LSM bila membuat laporan itu seharusnya cek ricek dulu, tanpa ada bukti kuat jangan melapor.
“Secara hukum bila ada laporan dan tidak terbukti, LSM itu harus minta maaf. Jangan sampai disintegritas, kenapa sebelumnya tidak dilaporkan, bisa saja ini unsur politik,” ujar Massie.
Penelusuran BeritaManado.com, Rabu (10/9/2014) pada website Pangkalan Data Perguruan Tinggi (http://www.dikti.go.id/) nama mahasiswa Kristovorus D Palinggi tercatat lulusan STIE Swadaya Manado untuk jenjang S1 dan Manajemen S2 di Universitas Sam Ratulangi Manado.
Sebagaimana diketahui, salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menduga ijasah S1 milik Decky Palinggi dari Partai Golkar adalah asli tapi palsu (aspal) kemudian melaporkan ke Polda Sulut. (robintanauma)