Airmadidi-Sabtu (8/4/2017) menjadi hari naas bagi Patrik Pitoy (17) dan Julfandi Taroreh (16).
Dua pemuda yang tercatat sebagai pelajar kelas X asal Kota Tomohon ini harus meregang nyawa setelah tenggelam di Pantai Pulisan Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara (Minut),
Data yang dihimpun BeritaManado.com, hari itu kedua korban berniat mandi pantai bersama sejumlah temannya, Faltra Aror, Gilbert Mokoagow, Kalvin Pioh, Fernando Siahaan, Clinton Anis, Finsen Pontoan dan Reinhard Tiwow.
Mereka berkumpul di rumah Kalvin Pioh sekitar pukul 07.00 Wita, kemudian mengendarai mobil mini bus DB 1288 GA menuju Pantai Pulisan dan tiba sekitar pukul 09.30 Wita.
Sekitar pukul 11.00 Wita, rombongan kemudian bertolak ke lokasi pantai panjang Pulisan dengan menggunakan perahu yang dibawa Indra Malendes.
Musibah datang ketika rombongan pemuda yang sedang menikmati hari libur sekolah ini sedang berenang di kawasan pantai panjang.
Dimana, tiba-tiba Korban Julfandi dan Patrik berteriak minta tolong karena akan tenggelam.
Kemudian rekannya Gilbert Mokoagouw berenang untuk menolong dan kedua korban langsung berpegang kepada Gilbert.
Karena tidak seimbang lagi maka Gilbert melepaskan diri dari kedua korban dan saat itu kedua korban terapung dan hilang tenggelam, sementara rekan-rekan korban langsung berteriak meminta bantuan.
Menurut pengakuan sejumlah warga lokal yang melakukan pencarian di tempat kejadian perkara (TKP), korban Julfandi ditemukan sekitar pukul 13.15 Wita pada kedalaman air 4 meter dalam keadaan masih bernafas.
Sementara korban Patrik, ditemukan sekitar pukul 13.30 Wita dalam keadaan meninggal dunia.
Kapolres Minut AKBP Eko Irianto SIK saat dihubungi melalui Kasubag Humas AKP Alex Watugigir membenarkan kejadian tersebut.
“Saat dilarikan ke Puskesmas Likupang, korban Julfandi sudah tidak dapat ditolong, sehingga kedua korban dinyatakan tewas,” ujar Watugigir.(findamuhtar)