Manado, BeritaManado.com — Bisnis ekonomi kreatif di Indonesia berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir karena didukung oleh kekayaan budaya, seni, dan kemajuan teknologi digital.
Ekonomi kreatif (Ekraf) adalah sektor ekonomi yang mengandalkan ide, kreativitas, dan inovasi sebagai nilai utama dalam menghasilkan produk atau jasa.
Sektor Bisnis Ekraf di Indonesia meliputi Kuliner, Fashion, Aplikasi dan Game Developer, Desain Komunikasi Visual & Produk, Film, Animasi & Video, Musik, Kerajinan (Craft), Arsitektur dan Interior, Seni Pertunjukan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Pariwisata Daerah menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Ekraf.
Tampil sebagai narasumber, Staf Khusus Gubernur Bidang Pariwisata, Dr. Drevy D. Malalantang, Kepala Dinas Pariwisata Daerah, dr. Devi Tanos, MARS dan Keny Pinangkaan, ST.
Dalam acara itu Dr. Drevy membawakan materi bertajuk “Perencanaan Bisnis Ekonomi Kreatif”, yang dalam presentasinya, ia menekankan bahwa sektor ekonomi kreatif kini menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi, budaya, dan kreativitas.
Lebih lanjut tentang perencanaan bisnis adalah pondasi penting bagi pelaku usaha kreatif untuk bisa bertahan dan berkembang di tengah dinamika pasar.
“Ekraf bukan sekadar ide, tapi bagaimana ide tersebut dikembangkan secara terstruktur dan berkelanjutan. Disinilah pentingnya menyusun business plan, yang merinci tujuan, strategi, dan langkah nyata dalam mengelola usaha,” ujarnya.
Lebih lanjut, Drevy memaparkan tren utama ekonomi kreatif 2025, seperti penguatan produk lokal sebagai simbol kemewahan (Local is the New Luxury), pengalaman kuliner berbasis budaya, dan pergeseran industri mode menuju keberlanjutan lingkungan.
Hal ini merupakan penjabaran dan implementasi visi misi Gubernur Sulawesi Utara yang menekankan pada kearifan lokal serta keberlanjutan.
Dalam sesi tersebut, peserta juga diajak memahami berbagai elemen penting dalam penyusunan perencanaan bisnis, seperti analisis pasar, strategi pemasaran dan penjualan, struktur organisasi, rencana operasional, hingga strategi mitigasi risiko.
Pendekatan try and error yang umum di kalangan pelaku UMKM juga dibahas, dengan dorongan agar pelaku usaha mulai bertransformasi ke model bisnis yang lebih terukur dan strategis, sehingga Bisnis Ekraf bisa Level Up.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM Pariwisata dan Ekraf di Sulawesi Utara, agar mampu bersaing secara Nasional maupun Global.
Pemerintah berharap inisiatif ini menjadi langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pembangunan Gubernur Sulut.
(***/srisurya)