AMURANG—Drainase di Amurang Raya (Kecamatan Amurang, Amurang Timur dan Amurang Barat) dikategorikan paling buruk. Pasalnya, sejak beberapa tahun terakhir ini drainase (saluran, red) di Amurang tak berfungsi sebagaimana kayaknya. Bahkan, ternyata rata-rata drainase di Amurang kondisinya buruk.
Dari pantauan beritamanado selang Januari dan Februari 2012 ini, kondisi drainase atau saluran di Amurang kondisinya sangat jelek. Lebih parah lagi, kalau musim hujan semua saluran yang ada justru tersumbat. Kondisi diatas pun hanya dibiarkan instansi terkait seperti Dinas PU Minsel.
‘’Ya, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, sejak tahun 2005 silam dalam membangun terfokus pada perbaikan saluran di Amurang. Bahkan, saluran di Amurang langsung ditutupi dengan trotoar. Namun demikian, saluran yang dibuat tersebut rata-rata mengalami banyak masalah. Ada yang tersumbat, ada pula yang rusak alias jebol,’’ ujar Anwar Badar, warga Kelurahan Buyungon.
Badar menjelaskan, yang namanya saluran di Amurang Raya tak ada yang bagus. Semua saluran di Amurang mengalami kerusakan. Lebih para lagi, instansi terkait seperti Dinas PU Minsel hanya diam. Mereka yang nyata-nyata sebagai instansi teknis justru diam.
‘’Maka dari itu, Badar menyikapi hal diatas bahwa harusnya dalam membangun, harus diprioritaskan saluran-saluran di Amurang. Karena memang, saluran di Amurang kalau hujan tersumbat semuanya,’’ jelasnya.
Ditambahkan lelaki fasung ini, bahwa Pemkab Minsel dalam APBD 2012 ini harus pro rakyat. Tetapi, pada kenyataannya selalu disebut pro rakyat. Namun ternyata semua bohong. Drainase tidak diperbaiki, padahal tujuan kita adalah pemerataan pembangunan.
‘’Jadi, baik saluran maupun jalan harus diutaman dalam rangka kesejahteraan warga Minsel. Hitung-hitung, melalui perbaikan saluran yang rusak. Itu sudah termasuk pro rakyat,’’ ungkap Badar yang dibenarkan Billy Mailangkay, warga yang sama.
Kepala Dinas PU Minsel Joutje Tuerah, ST MM menyebut, kalau APBD 2012 tetap menjadi semboyan pro rakyat. ‘’Hanya saja, pihaknya belum tahu persis berapa total dana yang akan digunakan dalam rangka perbaikan saluran dan jalan atau sarana prasarana di Minsel. Sebab, DPA-nya belum ada. Tunggu saja, kalau DPA-nya telah terbit. Maka, total yang kan digunakan akan diketahui warga,’’ jelas Tuerah. (and)