Manado – Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Bitung, dr Franky Soriton mengusulkan kepada pemerintah kabupaten dan kota bersama Pemprov Sulut melaksanakan rapat berjenjang untuk mengatasi permasalahan penyakit rabies akibat gigitan anjing yang tinggi di Sulawesi Utara.
Pada rapat Penguatan Peran SKPD Pengendalian Sonosis di Sulawesi Utara yang dilaksanakan Biro Kesra Sulut di ruang rapat F.J Tumbelaka kantor Gubernur, Rabu (22/3/2017), Kadis Franky Soriton mempertanyakan alasan ketersediaan vanksi rabies yang kurang akibat keterbatasan anggaran.
“Soal ketersediaan vaksin untuk hewan ternak, usul rapat koordinasi berjenjang kabupaten kota dan provinsi. Jangan kesan
vaksin tidak ada karena dana kurang. Masalah rabies masalah sulit karena banyak kematian akibat rabies,” ujar Franky Soriton.
Lanjutnya, perlu pemahaman pengetahuan masyarakat bahwa penanggulangan penyakit rabies bukan hanya tanggung-jawab dinas kesehatan tapi juga menjadi tugas dinas pertanian peternakan. Soal kelangkaan SDM vaksinator perlu pelatihan.
“Ketika ada gigitan hewan termasuk anjing, orang cari dokter dan rumah-sakit, masyarakat tidak mencari dinas pertanian
peternakan. Kedepan lebih baik. Kedua, melengkapi kelangkaan SDM dokter hewan, butuh waktu. Latih kader misalnya di dinas
kesehatan. Buat SOP semua berjalan baik tidak ada disalahkan,” terang Franky Soriton.
Rapat dihadiri Plt Kadis Kesehatan Debie Kalalo, Sekretaris Dinas Pertanian dan Peternakan Novly Wowiling, Kasubid Sonosis
Kemenko PMK Rama Prima Syahti Fauzi, kepala dinas serta perwakilan pemerintah kabupaten dan kota. (JerryPalohoon)