Manado, BeritaManado.Com – Mekanisme penjaringan bakal calon kepala daerah pada Pilkada 2018 serentak telah dilakukan PDI-Perjuangan.
Meski demikian menurut pengamat politik, Dr Ferry Daud Liando, pembukaan pendaftaran di PDI-Perjuangan dimulai dengan pemasukan biodata bakal calon hanya formalitas.
“Sepertinya hanya formalitas belaka, sebab sangat mustahil jika PDIP akhirnya tidak akan mengusung JWS (Jantje Wowiling Sajow di Pilkada Minahasa) dan JS (James Sumendap di Pilkada Mitra),” jelas Ferry Liando kepada BeritaManado.Com, Selasa (22/11/2017).
Lanjut Ferry Liando, PDI-Perjuangan melakukan mekanisme pendaftaran terbuka agar menyakinkan publik bahwa PDIP melibatkan publik dalam proses seleksi dengan pendekatan secara normatif.
“Justru akan jadi aneh jika kelak pendaftaran di buka untuk umum dan kemudian akhirnya PDIP tidak mengusung kader sendiri. Padahal, PDIP mengoleksi banyak kader potensial seperti Jantje Sajow dan James Sumendap,” tandas Ferry Liando.
Tambah Ferry Liando, harusnya PDIP membuka pendaftaran terbuka untuk umum apabila PDIP tidak memiliki tabungan kader-kader potensial. Namun jika PDIP punya kader-kader potensial harusnya mekanisme pendaftaran terbuka diabaikan.
“Saya menduga, selain hanya sekedar formalitas, sepertinya proses pembukaan pendaftaran terbuka merupakan jalan tengah yang harus diambil karena adanya tarik menarik antar elit dalam internal PDIP untuk pengambilan keputusan soal siapa yang harus dicalonkan terutama di Minahasa,” tukas Ferry Liando.
Khusus bakal calon Pilkada Minahasa Tenggara, lanjut Ferry Liando, proses pendaftaran terbuka sepertinya untuk proses penentuan bakal calon wakil kepala daerah.
“Tapi saya yakin PDIP telah menyiapkan bakal calon. Cuma saja PDIP melakukan ini sebagai jawaban atas slogan PDIP bahwa partai ini milik publik atau sebagai jalan tengah untuk mengakomodir akibat adanya tarik menarik antar elit. Namun demikian apapun motifnya, proses pembukaan seperti ini harusnya dikakukan juga oleh parpol-parpol lain sepanjang tidak mengabaikan kader-kader yang telah di bina secara internal oleh parpol,” pungkas akademisi Unsrat ini. (JerryPalohoon)