BITUNG—Pihak DPRD kota Bitung mempertanyakan target dan capaian pendapatan asli daerah (PAD) kota Bitung setiap tahunnya. Pasalnya menurut pihak DPRD, kota Bitung yang dikenal sebagai daerah industri, tapi tidak bisa mendongkrak PAD karena PAD dalam setahun hanya mencapai Rp21 Milyar.
“Jika melihat potensi daerah ini, tidak semestinya PAD hanya mencapai Rp21 Miliar, karena jika dikelola dengan baik dan profesional, maka PAD kota Bitung bisa mencapai ratusan miliar,” kata salah satu anggota DPRD kota Bitung, Victor Tatanude.
Menurut Tatanude, potensi yang dimiliki kota Bitung sangat besar dan ia yakin bisa mencapai 100 Miliar pertahun jika memang dikelola dengan baik. Karena menurutnya, berdasarkan sample hitungan perolehan PAD, dimana satu hotel berbintang dan seratus restoran atau rumah makan dan satu hotel kelas melati, bisa memasukan PAD untuk Pemkot Bitung sebesar sekitar Rp15 Miliar setiap tahunnya.
“Nah, kalau kita hitung jumlah hotel berbintang dan hotel kelas melati serta restoran atau rumah makan yang ada di Kota Bitung berapa saja. Belum lagi cotage serta tempat Diving yang ada di Pulau Lembeh termasuk galian C yang ada di Kota Bitung. Jika dibandingkan dengan Kabupaten Sangihe yang memiliki Rp29 Milyar setiap tahunnya, padahal 60 persen PAD di daerah kepulauan itu bersumber dari hotel, restoran dan rumah makan,” sindirnya.
Menyikapi hal tersebut, ketua LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Bitung, Sany Kakauhe mengatakan, untuk menelusuri masalah PAD, sebaiknya pihak DPRD Kota Bitung membentuk Panitia Khusus (Pansus) PAD.(en)