BITUNG—Keluhan demi keluhan tehadap pelayanan PLN Ranting Kota Bitung terus berdatangan. Pasalnya, pihak PLN Ranting Kota Bitung dianggap tidak pernah menanggapi pengeluhan warga soal aksi pemadaman listik serta pembengkan tagihan listrik yang hampir dirasakan semua pelanggan.
”Kami minta kepala cabang PLN Sulutenggo melakukan pergantian kepala PLN Ranting Kota Bitung, Alfons Salindeho. Karena jelas selama ia bertugas, tidak membawa perubahan pelayanan kepada masyarakat, malah lebih parah,” kata salah satu anggota DPRD Kota Bitung, Robby Lahamendu.
Lahamendu sendiri menjelaskan, ketika Kepala PLN Ranting Kota Bitung dipegang Richard Matindas jarang sekali ada pemadaman listrik. Tapi ketika Salindeho menjabat, Kota Bitung bagai kota mati karena aksi pemadaman yang dilakukan setiap hari tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.
“Dalam sehari, pemadaman bias terjadi 2 sampai 3 kali, belum lagi waktu pemadaman yang berjam-jam tanpa alasan yang jelas. Bahkan beberapa hari ini pemadaman dilakukan hingga 8 jam sehari,” katanya.
Bahkan menurut kader PDIP Kota Bitung ini, dari laporan warga, beberpa bulan terakhir sejak jabatan PLN dipegang Salindeho, tagihan rekening melonjak hingga 4 kali lipat dari pembayaran sebelumnya. Dan hal ini dialami langsung oleh Lahamendu, dimana tagihan sebelumnya hanya Rp500 ribu per bulan, tapi kini dalam 2 bulan terakhir tagihannya mencapai Rp3 juta rupiah.
Pernyataan serupa juga dilontarkan anggota DPRD Kota Bitung lainnya, Harto Kahiking. Dimana menurut Kahiking, masyarakat diwilayahnya juga mengeluhkan kenaikan tarif listriknya melonjak hingga 200 persen dan ini sudah sangat meresahkan warga.
“Ada baiknya sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kami minta kepala Cabang PLN, meninjau kembali jabatan Salindeho di Kota Bitung,” kata Kahiking.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C, Lexi Maramis juga membenarkan membengkaknya tagihan listrik tersebut. Menurut Maramis, ia sudah mengantonggi sejumlah keluhan akan membengkaknya tagihan listrik warga dan dalam waktu dekat pihaknya akan memangil hearing pihak PLN guna menjawab keluhan warga tersebut.
“Dari hasil laporan yang diteriman ada juga perusahaan yang dibebani tagihan listiknya hingga 100 kali lipat dari pembayaran yang biasa dilakukan PLN dan jelas ini sudah sangat meresahkan,” ujar Maramis.(en)