
Manado, BeritaManado.com — Terdapat beberapa anggota DPR dan DPRD atau petahana (sedang menjabat) berpotensi maju kembali pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Melihal hal ini, partai politik (parpol) seharusnya mewajibkan petahana yang akan diusung kembali untuk membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ) politik kepada publik di masing-masing daerah pemilihan.
Dosen Kepemiluan Universitas Sam Ratulangi, Ferry Daud Liando, mengatakan laporan itu menjadi bahan pertimbangan bagi parpol, apakah petahana DPR/DPRD ini layak dicalonkan lagi atau digantikan dengan kader lebih tepat.
Sebab selama ini, lanjut Ferry, belum semua anggota DPR/DPRD memiliki kinerja baik.
“Dalam satu periode menjabat, tidak ada satupun produk kebijakan publik yang diperjuangkan sebagaimana janji-janji politik saat kampanye Pemilu 2019,” tegas Ferry, Rabu (22/2/2023).
Dikatakan Ferry, sebagian malas berkantor, jarang berada di tengah masyarakat, kurang memberikan pendapat baik dalam rapat komisi maupun paripurna, dan jarang mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai tidak sejalan dengan kepentingan publik.
Menurutnya, jika parpol masih mempertahankan kader-kader seperti itu, maka akan menjadi beban bagi parpol sendiri.
“Karena publik akan menilai bahwa parpol tidak mapan dalam mengutus wakil-wakilnya,” beber Ferry.
LPJ, kata Ferry, juga bermanfaat dalam mempertanggung jawabkan kerja-kerja parpol melalui kader-kadernya di lembaga perwakilan.
Dijelaskan, materi LPJ DPR/DPRD petahana dapat berisi apa saja perjuangan politik yang melahirkan kebijakan publik.
Apakah ada narasi-narasi atau argumentasi politik yang disampaikan kepada eksekutif melalui rapat komisi atau paripurna, sehingga eksekutif mengubah sikap atau kebijakannya.
“Begitu pula laporan yang sifatnya aktifiitas harian yang memberikan dampak bagi perbaikan tata kelola pemerintahan,” katanya.
Ferry menambahkan, laporan menjadi dasar penilaian publik, dan mengetahui mana petahana produktif dan mana yang tidak.
“Harusnya yang tidak produktif tidak boleh lagi dicalonkan parpol atau dipilih masyarakat,” tandasnya.
(Alfrits Semen)