TOMOHON, beritamanado.com – Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Daerah (DPPKBMD) Kota Tomohon tampil sebagai juara Lomba Cipta Menu Berbasis Pangan Lokal antar SKPD yang dilaksanakan Dharma Wanita Persatuan Kota Tomohon bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan Kota Tomohon dalam rangka Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2015 yang dirangkaikan dengan Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif, Selasa (11/08/2015) di kompleks Taman Kota Kelurahan Paslaten.
Juara kedua diraih oleh Dinas Tenaga Kerja, Juara III Sekretariat Daerah, Harapan I ditempati Badan Penanaman Modal, Harapan II Sekretariat Dewan Kota Tomohon dan Harapan III Dinas Tata Ruang, Pertamanan dan Persampahan dengan tim juri yang terdiri dari Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Tomohon Ginny Poli – Ponamon MPd, Ferdi Makalew SE Dosen Food Production, Executive Chef Lokon School, Fathia Pakaya dari Badan Ketahanan Pangan Sulawesi Utara, Ir Joula Mamuaja MSi dari Fakultas Pertanian UKIT dan Benny Purba dari Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Tomohon.
Walikota Tomohon Jimmy Eman SE Ak saat membuka kegiatan mengatakan ini merupakan bentuk pemberdayaan Pemerintah Kota Tomohon yang pada prinsipnya untuk memotivasi masyarakat agar mau mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Pangan lokal dapat menjadi pilihan untuk dapat disajikan menjadi menu makanan B2SA yang sehat sekaligus juga dapat mengurangi kebutuhan manusia akan beras.
“Unit kerja terkait dengan ketahanan pangan dan kelompok masyarakat perlu melakukan sosialisasi maupun gerakan secara terus menerus untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengubah pola konsumsi pangan masyarakat. Melalui lomba cipta menu berbasis pangan lokal antar SKPD ini kiranya mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi dalam menciptakan generasi yang sehat aktif dan produktif serta mendorong masyarakat terutama ibu-ibu selalu mampu dan mau mengembangkan kreatifitas pada makanan berbasis pangan lokal serta menghasilkan produk pangan yang berkualitas, lebih modern dan dapat diterima masyarakat sebagai makanan pokok alternatif yang mulai ditinggalkan terutama oleh generasi mudanya,” kata Eman. (ray)
TOMOHON, beritamanado.com – Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Daerah (DPPKBMD) Kota Tomohon tampil sebagai juara Lomba Cipta Menu Berbasis Pangan Lokal antar SKPD yang dilaksanakan Dharma Wanita Persatuan Kota Tomohon bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan Kota Tomohon dalam rangka Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2015 yang dirangkaikan dengan Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif, Selasa (11/08/2015) di kompleks Taman Kota Kelurahan Paslaten.
Juara kedua diraih oleh Dinas Tenaga Kerja, Juara III Sekretariat Daerah, Harapan I ditempati Badan Penanaman Modal, Harapan II Sekretariat Dewan Kota Tomohon dan Harapan III Dinas Tata Ruang, Pertamanan dan Persampahan dengan tim juri yang terdiri dari Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Tomohon Ginny Poli – Ponamon MPd, Ferdi Makalew SE Dosen Food Production, Executive Chef Lokon School, Fathia Pakaya dari Badan Ketahanan Pangan Sulawesi Utara, Ir Joula Mamuaja MSi dari Fakultas Pertanian UKIT dan Benny Purba dari Dinas Kesehatan dan Sosial Kota Tomohon.
Walikota Tomohon Jimmy Eman SE Ak saat membuka kegiatan mengatakan ini merupakan bentuk pemberdayaan Pemerintah Kota Tomohon yang pada prinsipnya untuk memotivasi masyarakat agar mau mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Pangan lokal dapat menjadi pilihan untuk dapat disajikan menjadi menu makanan B2SA yang sehat sekaligus juga dapat mengurangi kebutuhan manusia akan beras.
“Unit kerja terkait dengan ketahanan pangan dan kelompok masyarakat perlu melakukan sosialisasi maupun gerakan secara terus menerus untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mengubah pola konsumsi pangan masyarakat. Melalui lomba cipta menu berbasis pangan lokal antar SKPD ini kiranya mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi dalam menciptakan generasi yang sehat aktif dan produktif serta mendorong masyarakat terutama ibu-ibu selalu mampu dan mau mengembangkan kreatifitas pada makanan berbasis pangan lokal serta menghasilkan produk pangan yang berkualitas, lebih modern dan dapat diterima masyarakat sebagai makanan pokok alternatif yang mulai ditinggalkan terutama oleh generasi mudanya,” kata Eman. (ray)