Manado – Luapan air di sungai Ranotana tak mampu menampung volume air akibat hujan lebat mengguyur kota Manado dan sekitarnya, Rabu (2/10) dini hari tadi. Akibatnya, puluhan rumah di Kelurahan Ranotana, Kecamatan Sario digenangi air diatas 30cm.
Banjir dinihari itu sempat membuat warga panik dan akhirnya tidak banyak barang diselamatkan. Jumlah kerugian dialami warga akibat banjir tersebut diperkirakan ratusan juta rupiah. Untung saja musibah banjir ini tidak ada korban jiwa.
Tidak hanya pemukiman warga, sebagian ruas jalan St Joseph tergenang air setinggi lutut orang dewasa sehingga banyak kendaraan mengalami kerusakan mesin saat melewati rute jalan tersebut.
Kelurahan Ranotana memang merupakan langganan musibah banjir. Warga menyesalkan tidak ada penanganan serius oleh pemerintah kota. Selain daerah-daerah resapan di pinggiran kota Manado sudah berubah fungsi menjadi pemukiman. Sistem drainase kurang baik menjadi penyebab utama musibah banjir.
Sejumlah warga dengan nada kesal mengaku, tidak pernah menerima bantuan sepeserpun pada rangakaian musibah banjir yang terjadi setiap tahun. Ironisnya perangkat kelurahan selalu melakukan pendataan rumah warga yang menjadi korban banjir dengan iming-iming bantuan oleh pemerintah Kota Manado, tapi bantuan tidak pernah direalisasikan. (**)