TOMOHON-Menjelang akhir tahun anggaran ini, sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Tomohon belum berhasil memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) seperti yang telah ditetapkan. Salah satunya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tomohon Albert Tulus SH saat ditemui beritamanado.com mengakui bahwa pihaknya sulit untuk memenuhi target yang dibebankan tersebut. “Harus kami akui bahwa untuk memenuhi target tersebut memang agak sulit. Sebab jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tahun ini PAD yang ditargetkan kepada kami mengalami kenaikan yang sangat signifikan, yakni mencapai 200 persen. Dimana pada tahun kemarin 20 juta, untuk tahun ini menjadi 60 juta,” ungkap Tulus.
Dijelaskannya, selain kenaikan tersebut, sejumlah potensi sumber PAD di dinasnya saat ini telah dialihkan ke instansi lain. “Untuk posisi saat ini, PAD yang telah masuk sekitar 35 juta, jika mengambil perbandingan tahun sebelumnya, berarti target telah tercapi, bahkan lebih. Selain itu, kesulitan yang kami alami adalah dialihkannya sumber-sumber potensi ke instansi lain. Seperti SIUPP yang telah dikelola oleh Kantor Perizinan Satu Atap bahkan saat ini kita sudah tidak bisa menarik PAD dari SIUPP karena berdasarkan aturan pemerintah pusat SIUPP saat ini digratiskan,” urainya.
Selain itu ditambahkannya, salah satu faktor penyebab lainnya adalah kenaikan secara tiba-tiba. “Kalau kenaikannya secara perlahan dari tahun kemarin, mungkin dan kami optimis itu bisa tercapai. Namun kenaikannya secara tiba-tiba. Jadi wajar kalau kita tidak bisa memenuhi target ini. Dan capaian saat ini telah maksimal,” tukasnya.
“Selain hal di atas, faktor lain yang menjadi penghambat kami mencapai target PAD ini adalah kurangnya kesadaran para pengusaha dalam membayar kewajibannya. Kita harus menjemput satu per satu, sehingga ada tim yang dibentuk untuk ini. Jadi kalau belum terpenuhi data-datanya seperti itu. (iker)