MANADO – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Sulawesi Utara minta kepada pengelola hotel dan objek-objek wisata di Sulawesi Utara memperketat keamanan dengan posisi tetap siaga, menyusul . Pasca pengeboman dua hotel di Jakarta, JW Marriott dan Ritz Carlton, jumat (17/7) kemarin
Kepala Disparbud Sulut, Boyke Rompas, pagi tadi di Manado mengatakan pihaknya telah meminta kepada pengelola hotel dan objek wisata untuk memperketat keamanannya sebagai langka antisipasi terhadap dampak aksi terorisme.
“Pasca pemboman dua hotel di Jakarta , kemarin, maka diminta setiap hotel dan objek-objek vital lainnya di Sulut harus siaga dan tingkatkan pengamanannya,” kata Rompas.
Apalagi di Kota Manado terdapat sejumlah hotel berbintang dengan konsorsium milik warga Negara asing, yang notabene banyak dikunjungi sejumlah tamu maupun turis mancanegara, katanya. Pemprov Sulut sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian daerah, sehingga Sulut sudah ditetapkan siaga satu, terutama pusat-pusat keramaian.
Peristiwa pemboman di Jakarta , menurutnya, turut memperburuk citra Indonesia di mata internasional, sehingga pemerintah akan berusaha memulihkan kondisi dan citra tersebut. “Pemprov Sulut akan terus mempromosikan pariwisata di daerah, dan diharapkan kasus itu tidak mempengaruhi kunjungan wisata di daerah,” katanya.
Sementara itu, sejumlah hotel berbintang yang ada di kota Manado, antara lain Hotel Aston, Hotel Peninsula, Ritzy Hotel serta Hotel Swissbel, mulai dijaga ketat oleh pihak kepolisian, sejak Jumat (17/7).
Sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Manado , Paultje Kaunang telah mengimbau kepada seluruh pengelola hotel yang ada di kota Manado untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
“Keamanan dari pihak kepolisian perlu ditingkatkan oleh pihak petugas yang ada di hotel karena di kota ini dalam waktu dekat akan menggelar kegiatan Sail Bunaken pada bulan Agustus yang akan datang,” jelas Kaunang.
Sementara itu, pengamanan di bandar udara, laut, dan pusat keramaian atau mall di Manado telah ditingkatkan, sejumlah petugas keamanan dengan berseragam lengkap berjaga-jaga di setiap sudut bandara, bahkan banyak yang lalu lalang di sekitar area parker, namun tidak mengganggu aktivitas penumpang dari dank e bandara Samratulangi Manado
Di pelabuhan laut pengamanan juga ditingkatkan, seperti yang disampaikan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulut Brigadir Jenderal (Brigjen) Bekto Suprapto sekarang siaga satu.
Polisi berseragam maupun tidak melakukan pengamanan dimana-mana, termasuk intelijen juga bersiaga untuk mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan. Penjagaan di sejumlah pusat keramaian di Manado ditingkatkan, ditandai dengan pengawalan yang lumayan ketat di pintu-pintu masuk baik utama maupun samping, para satuan pengamanan memeriksa dengan menggunakan detektor setiap orang yang masuk membawa tas.
Tetapi hal itu tidak mempengaruhi warga, seperti mal dan pusat perbelanjaan masih terlihat ramai dikunjungi warga yang ingin berbelanja. “Kami yakin Sulut aman, dan tidak akan diganggu pengacau lagipula polisi sudah bekerja keras, jadi tidak khawatir jalan-jalan di tempat ramai,” kata Anita warga Manado (laporan guntur)