Minut, BeritaManado.com – Apa yang dilakukan Camat Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Ferlie Indria Nassa sungguh tindakan yang berani.
Perempuan yang berstatus sebagai ASN Minut ini nekat berkampanye saat membawakan sambutan pada ibadah penguburan seorang tokoh Minahasa Utara, sekaligus ayah mantu dari Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Minahasa Utara, Rocky Ambar, Sabtu (26/8/2023).
Tidak tanggung-tanggung, kampanye tersebut turut disaksikan Komisioner Bawaslu Sulawesi Utara Erwin Sumampow, Komisioner Bawaslu Minut serta jajaran hingga panwas desa.
Mewakili pemerintah setempat, Indria Nassa secara terang-terangan melakukan kampanye, dengan mengajak masyarakat memilih Ketua DPRD Minut Denny Lolong pada Pemilu 2024.
“Saya selalu sampaikan kepada masyarakat di Desa Suwaan. Kalau torang nda mo pilih ulang pa Ketua DPRD Minahasa Utara, torang mo gigit jari,” ujar Nassa.
Pegawai negeri sipil ini terus memuji keluarga dari Ketua DPRD Minut yang menurut sudah banyak memberikan proyek di Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat.
“Torang so melihat. Makanya lihat saja perbuatan-perbuatan yang so diberikan daripada Keluarga Lolong Kalesaran. Banyak sekali pikir toh? Banyak kegiatan yang sudah dilakukan di Desa Suwaan,” lanjut Nassa di depan para pelayat.
Tidak sampai disitu, Indria Nassa juga menyentil nama Rio Dondokambey, putra Gubernur Olly Dondokambey dan meminta warga untuk memilih calon legislatif dari warna partai yang sama.
“Torang punya calon DPR RI, bung Rio Dondokambey. Yang disampaikan camat, yang penting satu warna. Ada dalam satu warna, satu wadah, dalam torang memenangkan,” ujarnya lagi.
Apa yang dilakukan Camat Kalawat Indria Nassa menunai kecaman dari masyarakat.
Mereka juga mendesak agar Bawaslu bertindak sehingga oknum ASN demikian bisa dikenai sanksi tegas, bahkan dipecat sebagai ASN.
“Tidak ada alasan Bawaslu tidak menindaklanjuti dalam bentuk temuan. Pelanggaran ini sudah di depan mata. Bila perlu, ASN tersebut dipecat agar jadi pelajaran bagi ASN lainnya supaya bersikap netral dan tidak mudah dibodohi kepentingan politik,” minta aktifis Minut, William Luntungan.
Terpisah, Komisioner Bawaslu Sulut Donny Rumagit ikut merespon kejadian ini.
Menurut Donny, Bawaslu Sulut sudah menginstruksikan pada Bawaslu Minut sebagai locus delicti.
“Kami sudah meminta Bawaslu Minut untuk memproses kasus tersebut sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan bawaslu Minut sudah bergerak cepat melakukan penelusuran,” jelas Rumagit.
(Finda Muhtar)