Manado – Mantan Gubernur Sulut Soni Sumarsono mengatakan dirinya merasa optimis kedepan Sulawesi Utara bisa mengalahkan Bali, namun ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah dan segenap elemen masyarakat.
“Puan Maharani mengatakan kita (Sulut) harus bisa mengalahkan Bali, bagaimana mengalahkan Bali, yah belajar dari Bali. Jadi tidak ada daerah wisata maju tanpa keterlibatan masyarakat secarah penuh, tidak ada karena pemerintah tidak akan sanggup,” ujar Soni Sumarsono.
Menurutnya porsi pemerintah untuk mengembangkan wisata Sulut mestinya cuma 30 persen selebihnya peran swasta (dan masyarakat), karena hal ini mengacu pada hasil survey terakhir.
“Sulawesi Utara itu punya daya tarik, ini surganya wilayah Utara, luar biasa, cuma belum terkelolah dengan baik. Orang datang disini bukan karena laut, bukan karena pulau, bukan pula karena gunung, tetapi 60 persen karena budaya, tetapi sayangnya budaya ini belum dikelolah dengan maksimum,” jelas Soni Sumarsono.
Dia menambahkan LSM-LSM yang mengelolah budaya Sulawesi Utara seperti Laskar Manguni, Brigade Manguni harus diajak bersama-sama untuk memajukan semuannya.
“Kenapa budaya, orang ke Bali bukan karena lautnya tetapi juga ingin melihat budayanya, begitu juga dengan Minangkabau, nah di Sulawesi Utara seharusnya paling kaya budayanya tetapi semua masih parsial tidak ada road map tentang budayanya, dan apalagi ornament jauh dari tidak ada,” katanya.
Oleh karena itu dia meminta kepada pemerintah Provinsi sebagai Dirjen Otda mendorong dan menyetujui adanya Dinas Kebudayaan berdiri sendiri dan tidak masuk (Dinas) Pariwisata dan tidak masuk Diknas.
“Kepala Dinasnya harus tahu budaya,saya berikan kepada Pemprov Sulut sebelum menyetujui ini, saya minta tugas utama dinas ini adalah merangkul masyarakat membuat ornament budayanya, kalau tidak sampai membuat ornament dinas ini dilebur lagi dengan dinas yang lainnya,” tegas Soni Sumarsono.
Jadi Dinas menurutnya budaya itu bukan dijadikan unggul-unggulan atau berdiri sendiri hanya ada kepala dinas eselon II, tetapi harus memiliki misi khusus membangun budaya.
“Kalau Bali bisa kenapa Sulawesi Utara tidak,” tutup Soni Sumarsono. (Rizath Polii)