Boroko, BeritaManado.com – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bolmut dr. Winny Soewikromo kembali ramai diperbincangkan publik.
Hal itu menyusul setelah postingan kepala sekolah SMK Kaidipang Anshar Nusa di media sosial (facebook) viral.
Akun facebook @AnsharNusa dalam cuitannya menuliskan bahwa rumah sakit di bolmut menolak siswa siswi kami untuk prakerin disitu (RSUD).
Unggahan yang sudah disukai 455 orang dan telah dibagiakan sebanyak 88 kali itu telah dikomentari sebanyak 360 penguna media sosial.
Hasil capture postingan kepsek SMK kaidipang
Beragam komentar pun datang dari penguna facebook, satu diantaranya datang dari akun @RifaDatunungu.
“Alhamdulilah dorang dihargai diluar daerah, dengan alhamdulilah sudah pasti dorang dapat gaji biar tidak sebanyak pegawai tetap,” tulis akun itu.
“Hujan emas di negeri orang, hujan batu dinegeri sendiri. semangat adek-adik,” sambung akun itu.
BeritaManado.com mencoba sedikit menerjemahkan arti dari cuitan itu: Hujan emas di negeri orang, hujan batu dinegeri sendiri.
Cuitan itu ditujukan menyusul setelah keterangan dari kepsek SMK Kaidipang Anshar Nusa berkomentar di postingan yang ia bagiakan.
kata Anshar, tapi tidak apa-apa, rumah sakit lain so terima (diluar daerah).
“Lain kali jangan begitu, manajemen sebuah RS kase bagus. lain kali surati ke kami (balasan surat), kalau memang tidak boleh di Bolmut,” tulis Anshar Nusa.
Menariknya, di akun resmi Dirut RSUD Bolmut @WinnyAlifha memposting sebuah status dengan narasi, pasien di rsud bolmut bukan untuk mo pake praktek akan nee.
“Yang ada bukan membantu, tapi cuman malpraktek,” tulisnya.
Kejadian ini pun mendapat respon dari berbagai tokoh di kabupaten Bolmut, salah satunya datang dari mantan anggota DPRD Bolmut Arman Lumoto.
“Pada dasarnya siswa yg praktek kerja industri yang turun ke instansi tujuan mereka bukan mengambil alih pekerjaan inti,” jelas Arman.
Tapi, lanjutnya, sekedar sebagai pembelajaran praktek dan dijadikan pengalaman buat mereka.
“Seluruh pekerja profesional memang harus didasari dengan Izin praktek untuk melaksanakan suatu profesi, tetapi bukan berarti harus di buat status seperti itu apalagi notabene yngg membuat status media sosial adalah seorang direktur RSUD,” sesalnya.
Ia menganalogikan, siswa yg praktek di Bank, mereka bukan langsung dikasih pegang uang kan? mereka hanya diajarkan tentang manajemen dan tatakelola perbankan.
“Begitu juga di kesehatan, ada banyak bidang yang bisa siswa lakukan misalnya membantu dalam tatacara kelola manajemen RS dan lain-lain,” kuncinya.
(Nofriandi Van Gobel)