
Manado – Direktur Utama Bank Sulutgo, Jeffry Dendeng, mengucapkan terima-kasih kepada KNPI Sulut yang telah menggelar diskusi publik, Selasa (19/2/2019) kemarin.
Menurut Jeffry Dendeng, diskusi publik yang membahas pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) tersebut menunjukkan sikap peduli masyarakat kepada Bank Sulutgo.
“Yang dilakukan KNPI dengan menggelar diskusi tentu menghasilkan pemahaman benar tentang perbankan. Paling tidak masyarakat bisa mengetahui bahwa pemindahan RKUD tidak berdampak sistemik bagi Bank Sulutgo,” jelas Jeffry Dendeng kepada BeritaManado.com, Rabu (20/2/2019).
Jeffry Dendeng juga menyampaikan permohonan maaf tidak dapat menghadiri diskusi dikarenakan pada waktu bersamaan harus menghadiri acara lain.
“Saya harus menghadiri acara yang lain. Minta maaf untuk ketidakhadiran saya namun saya mendengar acara berlangsung sukses,” tandas Dendeng.
Sebelumnya diberitakan, KNPI Sulut dipimpin Jackson Kumaat memberikan perhatian besar kepada Bank Sulutgo (BSG) sebagai BUMD milik Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) oleh Pemda ke bank BUMN menurut Jackson Kumaat tidak memengaruhi signifikan kondisi Bank Sulutgo.
“Mengutip pernyataan pak Dirut Jeffry Dendeng RKUD yang mengendap di BSG hanya 30 sampai 40 miliar. RKUD pindah hanya untungnya berkurang. Kondisi BSG sekarang sangat sehat,” tutur Jackson Kumaat ketika menjadi pembicara pada diskusi publik di sekretariat KNPI Sulut di Sario, Selasa (19/2/2019) sore, dengan tema ‘Benarkah BNI Merugikan Bank Sulutgo?’
Lanjut Ketua Partai Hanura Sulut ini, kondisi sehat Bank Sulutgo juga dibuktikan CAR hampir 17 persen, modal disetor Rp.1,4 Triliun, dana pihak ketiga Rp.11 Triliun dan NPL hanya 2,5 persen.
“Bahkan dana cadangan di atas 100 persen. Tidak ada indikator BSG akan kolaps. Isu yang berkembang lebih besar politiknya. Besok (Rabu) KNPI akan buka 50 rekening di BSG,” ujar Jacko, sapaan akrab Jackson Kumaat.
Diskusi yang dimoderatori Alfa Tumbuan menghadirkan narasumber akademisi Karel Nayoan, Taufik Tumbelaka dari Tumbelaka Academic Centre (TAC) dan pimpinan Bank BNI wilayah Suluttenggo dan Maluku, Haris Handoko.
Hadir pula Walikota Manado periode 2000-2005 Wempie Frederik didampingi isteri, pengurus KNPI provinsi, kabupaten dan kota serta puluhan wartawan.
(JerryPalohoon)