Bitung – Seorang guru mata pelajaran IPS Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Maesa Kota Bitung harus menjalani rawat jalan setelah sempat dirawat di RSJ Ratumbuisang Manado selama satu bulan. Lufii (46) nama guru tersebut mengalami depresi setelah ia dimutasi mendadak oleh Dikpora Kota Bitung hingga dinyatakan mengalami gangguan kejiwaan.
“Sebelumnya Lufii sehat dan baik-baik saja, tapi ketika tiba-tiba dimutasi ke MTs Alkhairat Girian bulan Februari 2014 tanpa kami ketahui ia mulai stres hingga depresi dan menjalani perawatan di RSJ karena dianggap kejiwaannya terganggu,” kata Kepala Sekolah MTs Maesa Kota Bitung, Hasan Paransa, Rabu (7/5/2014).
Tak hanya terhadap Lufii, namun Paransa juga mengaku tak tahu menahu soal mutasi tersebut. Padahal menurutnya, sebagai penanggungjawab sekolah Dikpora harusnya berkoordinasi soal mutasi tersebut.
“Kami juga kaget ketika tiba-tiba Lufii menyampaikan jika dirinya telah dimutasi, apalagi hingga mengakibatkan kejiwaan Lufii terganggu karena tak tahu kenapa sampai harus dimutasi,” katanya.
Paransa berharap, Dikpora mengkaji ulang surat mutasi itu dan mengembalikan Lufii ke MTs Maesa agar kesehatan guru tersebut bisa pulih kembali. “Kami harap Dikpora bisa mempertimbangkan usulan itu agar Lufii bisa sehat kembali,” katanya.
Sementara Kadispora Kota Bitung, Herman Rompis membenarkan soal pemutasian guru Lufii tidak diketahui pihak MTs Maesa. Mengingat MTs Alkhairat Girian mengalami kekurangan guru sehingga pihaknya terpaksa memindahkan Lufii.
“Harusnya sebagai PNS, Lufii bersedia ditempatkan dimana saja dan kapan saja tanpa menjadikan itu sebagai beban pikiran. Apalagi di Kota Bitung tenaga guru masih kurang sehingga kami perlu mensiasati dengan melakukan mutasi,” kata Rompis.
Rompis juga mengatakan, dirinya sementara melakukan proses pengembalian Lufii ke MTs Maesa. Dan pekan depan Rompis memastikan Lufii sudah kembali mengajar di MTs Maesa.(abinenobm)