Jakarta – Agenda kegiatan launching Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) di Kementerian Parawisata RI dinilai hanya betujuan untuk menghambur-hamburkan dana APBD.
Pasalnya, dalam kegiatan itu, ratusan PNS mulai dari lurah, camat, kepala sekolah, kepala SKPD dan sejumlah pejabat Pemkot serta anggota DPRD bertolak ke Jakarta khusus untuk menghadiri acara itu menggunakan dana APBD.
Namun Festival pesona selat lembeh yang merupakan ajang promosi pariwisata Kota Bitung, mendapat dukungan penuh dari Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE.
Dukungan Gubernur Sulut itu disampaikan pada saat menghadiri pekaksanaan Launching Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) yang berlangsung di Balirung Soesilo Sudarman, Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata RI, Selasa (13/9/2016).
Gubernur mengatakan Kota Bitung sangat strategis serta memiliki posisi geografis dan akses yang sangat mudah, sebab hanya dengan jarak tempuh 45 km dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado.
Karena itu kita harus memberi dukungan bersama, agar pariwisata di Kota Cakalang ini lebih cepat perkembangannya sehingga mampu menopang upaya pemerintah Provinsi mendatangkan ribuan turis manca negara di Bumi Nyiur Melambai.
“Saya akan terus berupaya mendatangkan wisatawan luar negeri asalkan pemerintah kabupaten/kota serius meningkatkan sektor pariwisatanya, dengan membenahi setiap destinasi wisata yang ada serta memperbanyak kegiatan-kegiatan pariwisata. Seperti pelaksanaan FPSL ini sangat bermanfaat dalam menujang sektor pariwisata di Kota Bitung dan Sulut tentunya,” ujar Olly Dondokambey.
Dia menambahkan sejak dibukanya direct fligh (penerbangan lansung) dari Delapan Kota di Tiongkok menuju Manado Juli hingga awal September ini sebanyak 18.519 turis Tiongkok telah melakukan kunjungan wisata di daerah ini.
Menurutnya hal tersebut merupakan satu bukti bahwa kebijakan pemerintah Provinsi di sektor pariwisata telah membawa berkat bagi masyarakat Kabupaten/Kota se-Sulut, karena para turis ini telah membelanjakan uang mereka untuk membeli berbagai souvenir khas daerah Sulut untuk di bawah pulang kenegara mereka, katanya. (***/Rizath Polii)