Amurang – Semangat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel), dibawa pimpinan Bupati Christiany Eugenia Paruntu SE, dalam rangka meraih gelar Adipura Kota kecil, sepertinya masih jauh dari harapan.
Pasalnya, untuk mencapai penghargaan sebagai kabupaten terbersih, indikator-indikator penilaian, seperti kebersihan dan ruang terbuka hijau masih sebatas diterapkan di lingkup pemerintah.
Lihat saja, Ibukota Kabupaten Minsel, Amurang dikepung sampah, serta kesadaran masyarakat akan kebersihan masih kurang. Ditambah armada sampah dan tenaga petugas kebersihan masih terbatas. Sementara untuk mendapatkan Piala Adipura, semua indikator itu harus diterapkan hingga ke lapisan masyarakat.
Melihat perkembangan tersebut, Tetty Paruntu, melalui Kepala Kantor (Kakan) Kebersihan dan Pertamanan, Novy Pusung, berharap seluruh masyarakat Minsel ikut mendukung program pemerintah.
“Sehingga tidak hanya sekadar konsep. Sebab, jika tidak didukung semua pihak, Adipura tidak akan mungkin bisa dicapai,” ujar Pusung.
Diakuinya, pekerja dan armada pengangkut sampah masih terbatas sehingga butuh tambahan armada.
“Memang kalau dalam posisi armada seperti sekarang, kami tidak akan mampu membersihkan semua sampah dalam sehari,” kata Pusung. (Vanly Solang)