Manado – Arus demonstrasi ternyata tidak hanya terjadi di tingkatan mahasiswa, LSM dan buruh semata. Senin (11/3) di kantor DPRD kota Manado siang tadi, puluhan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Manado memutuskan mendatangi rumah rakyat yang bertempat di kecamatan Tikala. Pasalnya, para siswa dikeluarkan dari sekolah karena belum membayar uang sekolah.
Menariknya, para pendemo yang kebanyakan didominasi siswa (perempuan) itu menyampaikan protes melalui oratornya dan disampaikan dalam bentuk protes tertulis di karton. Terlihat dalam demo tersebut, tak ada satu pun guru mereka yang ikut melibatkan diri.
Melalui salah satu juru bicara mereka, para siswa itu menyampaikan protes dan keluhannya. Menurut mereka, kepala sekolah SMA 4 Manado harus bertanggung jawab terhadapa nasib mereka saat ini. Bahkan tak segan-segan mereka menyampaikan kalau kepala sekolah mereka tidak paham dengan kondisi mereka saat ini.
“Kami kecewa karena Kepala Sekolah tidak memahami kesulitan kami sebagai siswa, harusnya kami dibantu. Kami minta dispensasi agar kami dapat mengikuti proses belajar-mengajar di sekolah. Kami hadir disini juga berharap agar anggota DPRD Manado dapat membantu kami untuk mencari solusi,” teriak koordinator aksi Novita Lompoliu ketika berorasi.
Massa aksi diterima anggota komisi D DPRD kota Manado Fauzijah Stela Pakaja, dalam menyambut aspirasi para siswa, Pakaja menuturkan kalau pihaknya akan mengagendakan untuk dilakukannya hearing dalam waktu dekat. ”Kami akan atur waktu untuk mengundang pihak sekolah, dalam hal ini kepala sekolah. Hari Kamis depan, saya berjanji akan dilakukan hearing untuk mencari jalan tengah,” ucap Pakaja.(amc)