Ratahan – Dugaan manipulasi data rekaman sidik jari pasca pemberlakuan absensi sidik jari atau finger print menyeruak di salah satu SKPD di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Bocornya informasi soal dugaan manipulasi data ini menjadi pembicaraan menarik dikalangan pegawai.
Dari informasi yang diperoleh wartawan, Selasa (11/2/2014), disalah satu SKPD yang terletak di blok A tersebut, mulai dari pimpinan, sekretaris hingga sejumlah kepala bagian absennya kerap dilakukan oleh petugas klining service.
“Jadi ada sekira sepuluh orang di instansi tersebut saat tidak masuk kantor, absen sidik jarinya bisa dilakukan petugas klining sirvis,” ujar sumber terpercaya yang meminta agar namanya tidak dipublikasikan.
Menurutnya, hal ini bisa terjadi kemungkinan karena saat perekaman sidik jari, data dari kesepuluh oknum ini dimanipulasi. Artinya yang bersangkutan juga melakukan perekaman, kemudian petugas klining servis ini juga direkam.
“Jadi kemungkinan saat petugas klining servis ini melakukan perekaman sidik jari, datanya dimanipulasi menggunakan nama-nama dari oknum-oknum yang dimaksud. Sehingga absensi kehadiran bisa dilakukan oleh petugas klining servis tersebut,” papar sumber. *