Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsrat, Prof DR Hengki Kiroh
Manado – Usai sempat diterpa isu ‘Mafia Dana Kemahasiswaan’ kini Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) kembali diterpa kabar mengejutkan, pasalnya Dana bantuan untuk program Revolusi Mental yang diberikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berbandrol Rp250 juta diduga ‘diselewengkan’ pejabat Unsrat di bidang kemahasiswaan.
Dari sumber terpercaya BeritaManado.com, di Unsrat dikatakan dana bantuan tersebut belum jelas pertanggung jawabannya. Sedangkan untuk realisasi programnya juga terkesan nebeng dengan pelaksanaan Kuliah Kerja Terpadu (KKT).
“Pertanggung jawaban keuangannya juga belum sesuai standart, apalagi pelaksanaanya nebeng dengan pelaksanaan KKT di tahun 2016, dengan kata lain ada tumpang tindih dengan penggunaan anggaran KKT. Karenanya patut diduga kuat rentan diselewengkan,” ujar sumber.
Saat dikonfirmasi Rektor Unsrat, Prof DR Ellen Kumaat DEA melalui Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof DR Hengky Kiroh membenarkan adanya dana bantuan tersebut. “Ya memang program ini dari pusat, yakni program dari bidangnya Ibu Puan Maharani yang diarahakn ke KKNT dan panduanya dari mereka jadi torang (kami,red) tinggal mengikutinya,” ujar Kiroh kepada BeritaManado.com.
Dirinya menambahkan, pihaknya tidak bisa tambah kurang anggaran tersebut. “Ini juga merupakan program awal PMK Ibu Puan Maharani dan Tahun 2017 Unsrat dapat lagi tentunya dengan tema yang lain, dan untuk pelaporan pertanggung jawabannya sudah dibuat,” tukasnya. (risatsanger)