Penjabat Gubernur Dr Soni Sumarsono di Paripurna PAW DPRD Sulut
Manado – “Saya Jems Tuuk anggota F-PDIP dari dapil Bolmong Raya mengucapkan apresiasi kepada Penjabat Gubernur Sulawesi Utara, Dr Soni Sumarsono MDM (Mari jo Datang ka Manado, kata Jems Tuuk) dengan program-program yang sangat melekat di otak saya.”
Demikian pernyataan awal Jems Tuuk, anggota DPRD Sulut saat melakukan interupsi di akhir rapat paripurna PAW anggota DPRD Sulut yang dipimpin Penjabat Ketua DPRD Stefanus Vreeke Runtu dan dihadiri Penjabat Gubernur Dr Soni Sumarsono, Senin (1/2/2016) sore.
Program-program yang dimaksud Jems Tuuk diantaranya: mempertahankan masyarakat adat dengan ornamen-ornamen adat, program lingkungan seperti bersih kuala, pariwisata, Sulut menanam, program-program yang jujur dari hati terdalam Penjabat Gubernur, Soni Sumarsono.
Jelas Tuuk, pada 8 November 2015 Penjabat Gubernur Soni Sumarsono menerima penghargaan adat Tonaas Umbanua dari masyarakat adat Minahasa. Kemudian 21 November 2015 Dirjen OtDa ini juga mendapat penghargaan Punu Molantud, penghargaan adat tertinggi dari masyarakat Bolaang Mongondow.
Masyarakat Sulut, lanjut Tuuk, memberikan penghargaan tinggi kepada Sumarsono karena bisa mengawal Pilkada serentak berlangsung dengan aman. Berani mengambil tanggungjawab, pasang badan terhadap masalah PLN. Sebagai wujud tanggung-jawab agar Sulawesi Utara bisa terus menyala.
“Berdasarkan hal tersebut saya mendapatkan bisikan dari tiga wilayah terkait dengan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB), Kota Langoan, Sangihe dan Bolmong Raya.
Dengan predikat dua gelar, Punu Molantud Raja Agung dari tanah Totabuan dan Tonaas Umbanua Minahasa, bapak tetap mengingat tanah nyiur melambai Sulawesi Utara dimana bapak sudah diangkat menjadi raja, sementara di tanah Jawa bapak Dr Soni Sumarsono tidak sebagai raja. Sekali lagi atas masyarakat Bolaang Mongondow kami mengucapkan banyak terima-kasih dan tidak salah bagi kami menganugerahkan gelar raja kepada pemimpin terbaik,” terang Tuuk. (jerrypalohoon)