
Manado – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut, Billy Lombok SH menyuarakan aspirasi kritis mengenai bantuan hibah untuk perguruan tinggi termasuk anggaran bagi Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) hanya untuk auditorium.
Hal pertama dikatakan Billy Lombok pada rapat Banggar bersama TAPD yang dihadiri Ketua TAPD yang juga Sekprov Sulut, Edwin Silangen, Kamis (10/11/2016), bantuan harus berdasarkan pada asas perimbangan, memperhatikan perguruan tinggi lainnya seperti UNIMA, Politeknik dan lain lainnya
“Kedua, kita melihat kebutuhan perguruan tinggi di-sinkronkan dengan kebutuhan masyarakat, sudah sangat mendesak UNSRAT memiliki Teaching Hospital agar Rumah Sakit bisa fokus pelayanan optimal, tidak ada alasan lagi, oh torang kwa banya dokter belajar, tingkat kesulitan menjadi lebih tinggi, ingat ini menyangkut nyawa bukang daong lemong,” tegas legislator yang baru kehilangan ibu tersayang yang disinyalir akibat pelayanan buruk rumah-sakit.
Billy Lombok pun menyentil pelayanan rumah-sakit yang masih terkesan tiba saat tiba akal.
“Misalnya aspirasi masyarakat terbaru, kemarin ada pasien rumah-sakit sudah satu hari diberi parasetamol, padahal maksud keluarga membawa karena melihat gejala semakin parah. Ke dokter praktik saja diberi obat dan penanganan. Ada juga contoh kasus salah diagnosa berbagai macam, sekali lagi pasien bukan cuma untuk survei dan latihan,” tukas Billy Lombok.
Ditambahkan mantan Ketua Pemuda Sinode GMIM dua periode ini, ketika pasien masuk rumah-sakit manajemen memampang nama-nama dokter terkenal dan prestisius, namun disayangkan sangat jarang pasien dilayani oleh dokter-dokter terkenal tersebut.
“Pasien BPJS juga menerima pelayanan kurang baik, itu dialami oleh salah-satu keluarga dari kawan saya,” tutur Billy Lombok.
Billy Lombok mengingatkan agar manajemen rumah sakit segera berbenah karena akan ada banyak konsekuensi bila tidak. ‘
Topangan BPJS besar mencapai hampir 1 M per hari, belum dana DAU dan DAK, tapi saya masih mendengar upah dokter tidak secara rinci diberikan padahal tiap visitasi pasien jelas ada rupiahnya oleh managemen. Hak pasien juga tidak di pampang jelas, hak sebagai pengguna BPJS, dan hati hati terhadap pungli.
Saya akan serius mengkritisi dan menindaklanjuti masalah kesehatan ini, managemen rumah-sakit juga tidak menutup mata, karena pada tingkatan BLU kesejahteraan managemen sudah sangat terjamin,” tandas tokoh muda enerjik yang juga Ketua Karang Taruna Sulut ini. (jerrypalohoon)