Tompasobaru—Warga Desa Liandok Kecamatan Tompasobaru, mulai gerah dengan Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan. Pasalnya, Desa Liandok tak pernah ada perhatian Bupati Tetty Paruntu.
Sebagai bukti, desa yang jaraknya 25 KM dari Desa Torout tersebut kondisi jalannya sama sekali tak bisa dilalui kendaraan. Bukan hanya kendaraan roda dua, kendaraan Rambo pun tak bisa melewati jalan Liandok.
‘’Kasihan, sejak Minsel menjadi daerah otonomi sendiri jalan Desa Liandok pun tak pernah ada perhatian Pemkab Minsel. Inikah permbangunan yang ada di Minsel. Masakan, jalan desa seperti di Liandok justru tak diperbaiki,’’ ujar Ria Waani.
Menariknya, untuk bisa tembus ke Desa Liandok harus ekstra hati hati. Sebab, mengendarai kendaraan dengan rambo pun harus ekstra keras. Namun, karena harus tetap masuk. Maka kami sebagai warga harus tetap pergi ke Liandok,’’ ujar Waani ketika menghubungi beritamanado.
‘’Mana kepedulian Bupati Tetty Paruntu, jangan hanya selalu lihat jalan desa yang tidak rusak kemudian diperbaiki. Sementara, jalan Liandok sama sekali hancur. Sekali lagi, mana kepedulian ibu bupati. Kalau bisa, ibu turun ke Liandok dan lihat sendiri keberadaannya,’’ katanya.
Ditambahkannya, kalau juga Pemkab Minsel tak mau menanggapi rusaknya jalan Liandok. Maka, saya simpulkan sebaiknya Liandok pinda Kabupaten Minahasa Tenggara.
‘’Masih dengan Mitra, mungkin lebih baik ketimbang dengan Minsel. Oleh sebab itu, keputusan ini merupakan warning atas tak pedulinya Pemkab Minsel atas jalan Liandok,’’ tegas Waani. (and)