PROSES PEMBANGUNAN TOL MANADO-BITUNG.
Airmadidi-Di tengah upaya pemerintah pusat untuk memajukan Provinsi Sulut khususnya yang juga dirasakan Pemkab dan masyarakat Minut terryata tridak dibarengi keseriusan dari pemerintah lokal.
Buktinya pembebasan lahan pembangunan jalan tol khususnya di Minut hingga sekarang terkatung-katung.
Sesuai dengan pernyataan sejumlah warga pemilik lahan menyebutkan dalam pembebasan lahan tol ini sendiri telah terjadi berbagai upaya KKN, dimana tanah yang terbayarkan untuk saat ini bahkan menjadi prioritas adalah lahan milik orang penting/penguasa.
Sedangkan, milik rakyat biasa masih ada yang belum terbayar, bahkan soal harganyapun tidak sama. “Kami rakyat kecil hanya bisa diam melihat adanya ketidakadilan ini” singkat sejumlah pemilik lahan sambil menyesalkan Pemkab Minut yang terkesan “tutup mata”.
Ketua Panita Khusus (Pansus) jalan tol Dekab Minut Lucky Kiolol, membenarkan masih bayak warga Minut yang merasakan ketimpangan dalam pembebasan lahan tol tersebut.
“Mulai dari harga tanah yang dinilai tidak jelas tanpa standar baku, sampai pada pembayaran yang terus terkatung-katung dari yang sudah lunas terbayarkan hingga belum ada pembayaran sama sekali,” jelasnya sambil menyebutkan ada 40 bidang lahan dan 73 bidang pekuburan (dari titik 0-13,5), yang hingga kini belum ditebus.
Meski demikian Kiolol memberikan jaminan dalam waktu dekat akan ada tim khusus dari pusat untuk membantu mengawasi masalah pembebasan lahan tersebut.
“Mereka adalah tim yang independen. Nantinya akan bertugas mengevaluasi dan mengawasi ketat serta mencari jalan keluar agar tidak ada masyarakat yang dirugukan,” imbuhnya.(Finda Muhtar)