MANADO – Diawal tahun 2012 banyak kalangan masyarakat yang mengeluh tentang Pelayanan dari beberapa perusahaan taksi sebagai alat transportasi para wisatawan lokal maupun luar negeri yang ingin menikmati kenyamanan di Kota Manado terus dikeluhkan warga, khususnya wisatawan asing maupun domestik. Sebab harga permbayaran taxi diduga sering dipermainkan oleh oknum sopir taxi.
Seperti yang dialami Bapak Eko yang merupakan wisatawan asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepada sejumlah wartawan, dirinya menuturkan kekecewaannya atas pelayanan beberapa penyedia jasa taxi di Sulut. Sebab pembayaran dinilai sangat tidak sesuai dengan semestinya.
“Sebelum berangkat telah disepakati sampai ditempat tujuan dengan harga tertentu. Namun ketika tiba di tempat tujuan, sopir menaikkan tarif secara sepihak. Ini jelas jelas membuat kita tidak nyaman,” keluhnya tanpa menyebut nama taxi yang dimaksud.
“Setahu saya, tarif dari taxi sudah ditentukan oleh manajemen perusahaan dengan pemerintah setempat. Tapi kok kenapa masih ada yang seperti ini,” sambungnya sembari berharap perusahaan taxi dan pemerintah di Sulawesi Utara dapat menertibakan hal itu.
Fenomena itu langsung mendapat tanggapan sekaligus reaksi keras dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut. “Informasi ini sudah lama saya dengar dari beberapa teman luar daerah yang berkunjung ke Sulut. Persoalan ini nanti akan saya bawa dalam rapat Komisi nanti,” ketus Raski Mokodompit salah satu personil Komisi IV yang membidangi kesejahteraan masyarakat.
Iapun mendesak Pemprov Sulut khususnya Dinas Perhubungan (Dishub) untuk segera menindaklanjuti persoalan tersebut. “Bila masalah ini masih terus terjadi dilapangan, maka Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Sulut akan kita beri surat peringatan keras. Tak menutup kemungkinan Kadis dan perusahaan penyedia jasa taxi juga akan kita panggil hearing,” tandas Mokodompit. (is)