
Manado – Peninjauan langsung lapangan (check on the spot) oleh komisi 4 DPRD Sulut di Badan Diklat Provinsi Sulut, Rabu (25/7), hanya menghasilkan kekecewaan. Personil komisi yang terdiri dari Ivone Bentelu, Benny Rhamdani, Paul Tirayoh dan Ayub Ali mendapati sejumlah realisasi fisik proyek yang “mencurigakan” dengan kualitas rendah, fasilitas penunjang tidak representatif serta areal yang gersang.
“Ada beberapa fasilitas tidak layak, kotor, seperti tempat makan. Salah-satu fisik bangunan juga dipertanyakan, mungkin dibawah angka normal yakni 1,5-2 juta per 1m3,” tutur anggota komisi Ayub Ali.
Sementara Benny Rhamdani mengharapkan pengelolah Diklat membuat inovasi untuk menciptakan daya dukung kenyamanan, asri dan wilayah yang bersih. “Ini tidak kita temukan, yang ada suasana kumuh, kotor dan gersang dan tidak nyaman,” terang Rhamdani.
Politisi PDI-Perjuangan ini meminta Kaban Diklat F.D Rotinsulu yang belum lama bertugas untuk mengambil langkah revolusioner melakukan pembenahan. “Baik pembenahan internal, disiplin pegawai, serta suasana yang kondusif dan nyaman, menjadikan Diklat ini enak dikunjungi siapa saja,” pungkasnya.
Kaban Diklat F.D Rotinsulu menerima segala masukan dari anggota Deprov serta berjanji akan melakukan pembenahan. “Tentu segala sesuatunya adalah tanggung-jawab saya sebagai pimpinan. Kami akan lakukan pembenahan untuk menjadikan Diklat ini lebih baik,” tukasnya. (jerry)