Depri Pontoh
Boroko, BeritaManado.com – Sejarah peradaban umat manusia menujukkan bahwa bangsa yang maju tidak dibangun hanya dengan mengadalkan kekayaan alam yang melimpah dan jumlah penduduk yang banyak.
Bangsa yang besar ditandai dengan masyarakat yang literat, yang memilik perabadan tinggi, dan aktif memajukan masyarakat dunia.
“Untuk itu, masyarakat Bolmut khususnya, harus mampu mengembangkan budaya literasi,” ungkap Bupati Depri Pontoh di sela-sela kegiatan Gebyar Gerakan Indonesia Membaca (GIM), Selasa (30/11/2021).
Menurut Depri, pintu masuk untuk mengembangkan budaya literasi bangsa adalah melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minta baca anak.
“Sebagai bagian penting dari penumbuhan budi pekerti, minat baca anak perlu dipupuk sejak usia dini mulai dari lingkungan keluarga,” ujarnya.
Dikatakannya, bahwa minat baca yang tinggi, didukung dengan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu dan terjangkau, akan mendorong pembiasaan membaca dan menulis, baik di sekolah maupun di masyarakat.
Kata dia, Gerakan indonesia membaca (GIM) sebagai bagian dari implementasi peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan Budi Pekerti.
“Gerakan ini bertujuaan, untuk menumbuhkembangkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup,” kuncinya.
Diketahui Gebyar GIM kali ini kami mengusung tema “Membaca untuk Membangun Peradaban Bolaang Mongondow Utara.”
Dijelaskan Kadis Dikbud Bolmut Sulha Mokodompis, tema ini sengaja dipilih sebab melihat perjalanan Bolmut yang diusung tiga kebudayaan besar: Bintauna, Bolangitang dan Kaidipang.
“Sejak zaman swapraja melahirkan buah peradaban yang sekarang kita sebut sebagai budaya,” katanya.
Lanjutnya, kekayaan yang bersifat non materi, berguna untuk memupuk mental kepercayaan diri orang Bolmut kedepan.
“Giat Literasi adalah giat sunyi. Para penggiat yang hadir hari ini adalah aktor penting dalam denting watu senyap,” kata Sulha.
Mereka kadang tersembunyi, sembari memupuk peradaban lewat semangat mencintai buku.
“Untuk itu, jika berbicara literasi, kedepan kita mesti melahirkan gerak kolaboratif antara semua segmen.
Tidak ada yang peling memiliki tanggung jawab paling besar dalam usaha ini, sejatinya semua masyarakat dan pemerintah daerah patut merapatkan simpul kerja sama untuk kemajuan literasi di Bolmut.
“Jika gerak aktif-kolaboratif ini terbangun, kami yakin kita akan menapaki jalan indah kemajuan literasi,” singkatnya.
(Nofriandi Van Gobel)