Manado – Ramainya dunia politik di Indonesia dengan istilah-istilah Politik Transaksional dan Politik Identitas menjadi perhatian ML Denny Tewu juga. Penerima anugerah Pemimpin Politik Kristen tahun 2011 yang akan maju sebagai Calon Anggota DPD RI asal Sulut periode 2019-2024 ini menyatakan bahwa, masyarakat perlu kritis dan rasional melihat situasi politik. Utamakan dulu kepentingan yang paling besar. Menurutnya masyarakat baiknya memilih politisi yang memiliki kapasitas untuk memperjuangkan kepentingan politik rakyat.
“Politik adalah pekerjaan luhur yang seharusnya dilahirkan dari proses demokrasi yang baik, bukan transaksional seperti dagang. Biarpun saudara atau teman atau sesuku atau seagama tapi tidak sesuai kapasitasnya untuk menjadi wakil rakyat yang baik, pemilih haruslah rasional. Jika tidak, selain hanya buang suara juga akan menjadi beban bagi mereka yang terpilih karena tidak tepat kapasitasnya,” tambah Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini.
Juga, menurut Denny Tewu, rakyat jangan apolitis, jangan beranggapan politik itu tabu, skeptis, dan memilih golput atau masa bodoh dengan politik.
Jaman sekarang, lanjut dia, sudah maju, rakyat tidak perlu memilih kucing dalam karung, rakyat sudah bisa membaca rekam jejak sang calon dari berbagai sumber secara online.
Politik Ttransaksional dalam pandangan Denny Tewu manakala politik hanya menjadi industri untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu saja.
“Sehingga politik didominasi dengan perhitungan untung rugi bukan untuk kepentingan rakyat umum sedangkan Politik Identitas juga tidak terlepas dari politik transaksional, hanya bedanya kalau transaksional lebih kepada perhitungan untung rugi, sementara politik identitas lebih untuk kepentingan keluarga, suku, agama, kelompok dan seterusnya yang memaksakan kehendaknya untuk menjabat posisi tertentu walaupun tidak sesuai kapasitasnya,” kata Denny Tewu.
(***/PaulMoningka)
Manado – Ramainya dunia politik di Indonesia dengan istilah-istilah Politik Transaksional dan Politik Identitas menjadi perhatian ML Denny Tewu juga. Penerima anugerah Pemimpin Politik Kristen tahun 2011 yang akan maju sebagai Calon Anggota DPD RI asal Sulut periode 2019-2024 ini menyatakan bahwa, masyarakat perlu kritis dan rasional melihat situasi politik. Utamakan dulu kepentingan yang paling besar. Menurutnya masyarakat baiknya memilih politisi yang memiliki kapasitas untuk memperjuangkan kepentingan politik rakyat.
“Politik adalah pekerjaan luhur yang seharusnya dilahirkan dari proses demokrasi yang baik, bukan transaksional seperti dagang. Biarpun saudara atau teman atau sesuku atau seagama tapi tidak sesuai kapasitasnya untuk menjadi wakil rakyat yang baik, pemilih haruslah rasional. Jika tidak, selain hanya buang suara juga akan menjadi beban bagi mereka yang terpilih karena tidak tepat kapasitasnya,” tambah Ketua Umum Rukun Keluarga Besar Tewu/Tewuh ini.
Juga, menurut Denny Tewu, rakyat jangan apolitis, jangan beranggapan politik itu tabu, skeptis, dan memilih golput atau masa bodoh dengan politik.
Jaman sekarang, lanjut dia, sudah maju, rakyat tidak perlu memilih kucing dalam karung, rakyat sudah bisa membaca rekam jejak sang calon dari berbagai sumber secara online.
Politik Ttransaksional dalam pandangan Denny Tewu manakala politik hanya menjadi industri untuk kepentingan individu atau kelompok tertentu saja.
“Sehingga politik didominasi dengan perhitungan untung rugi bukan untuk kepentingan rakyat umum sedangkan Politik Identitas juga tidak terlepas dari politik transaksional, hanya bedanya kalau transaksional lebih kepada perhitungan untung rugi, sementara politik identitas lebih untuk kepentingan keluarga, suku, agama, kelompok dan seterusnya yang memaksakan kehendaknya untuk menjabat posisi tertentu walaupun tidak sesuai kapasitasnya,” kata Denny Tewu.
(***/PaulMoningka)