
Manado – Demonstrasi untuk menurunkan Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Donald Rumokoy makin massif terjadi. Aksi demo beberapa hari ini berbuntut hingga adanya mahasiswa jatuh korban. Senin (3/3/2014) dihalaman kantor Rektorat Unsrat, demo ribuan mahasiswa, bersama dosen dan alumni mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat berakhir ricuh.
Seperti diketahui, tiga orang mahasiswa terluka dan dilarikan ke Rumah Sakit (RS), cedera akibat bentrok serta kekerasan yang dilakukan pihak Rektorat Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado melalui pihak penjaga keamanan. Diantarannya, dr. Ninoi Mailoa, dr. Don Mitaart, dan dr. Arthur Rampengan korban dilepar batu oleh Satpam Unsrat.
Kawan sejawat kami sudah tiga orang yang terluka akibat aksi kekejaman dan kebiadaban orangnya Rektor Unsrat Manado, Donald Rumokoy. Padahal, kami ini hadir menyampaikan aspirasi sesuai fakta yang terjadi di Unsrat, lebih khusus di Fakultas Kedokteran Unsrat Manado. Tapi kami diperlakukan seperti binatang. Kenapa hak kami untuk menyeampaikan pendapat ditekan? . – Haz Algebra, alumni Fakultas Kedokteran Unsrat.

Lanjut dikatakan Haz yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manado itu meminta agar Plt. Rektor Unsrat mengundurkan diri dari jabatannya. Tegasnya lagi bahwa Rektor Unsrat telah melawan hukum sehingga tidak layak menjadi teladan.
”Kita tidak layak lagi meneladani pemimpin semacam Pak Rumokoy, buat citra Unsrat hancur dan kita malu, kenapa? Karena Rektor Unsrat sudah tidak lagi mematuhi hukum, dan diduga terlibat korupsi, kami dengan tegas meminta Rektor Unsrat agar mundur dari jabatannya,” ujar Haz dalam orasinya. (Amas Mahmud)