Manado – Aksi demo ratusan mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, berlanjut hingga ke Kantor Gubernur Sulut. Para mahasiswa tetap pada tuntutannya agar Rektor Unsrat (Donald Rumokoy) diadili.
Benny Rhamdani anggota DPRD Sulut dari PDI Perjuangan yang tampil mewakili para mahasiswa dalam orasinya, menuntut rektor Unsrat (Donald Rumokoy) diadili dalam kasus dugaan pungli Fakultas Hukum, mereka juga menuntut Rektor turun dari jabatannya karena diangap pemilihan Rektor cacat hukum dan dinilai sarat dengan kecurangan serta penuh rekayasa.
“Kalau kita memelihara Donald Rumokoy berarti kita memelihara monster,” katanya.
Para demonstran ini sebelumnya melakukan aksinya di kantor pusat Unsrat dan berlanjut di kantor DPRD Provinsi Sulut. Dalam demo ini sempat terjadi kericuhan antara para mahasiswa dan dan aparat kepolisian serta Pol-PP yang berjaga-jaga di kantor tersebut.
Para pendemo melakukan aksi terobos aparat keamanan hingga terjadi aksi dorong antara pendemo dan aparat yang mengakibatkan beberapa pendemo sempat terjatuh dan mengalami luka ringan. Beruntung demo sempat tenang karena Wakil Gubernur Sulut Dr. Djouhari Kansil menerima para pendemo untuk menyampaikan aspirasinya.
“Atas aksi demo ini kita akan memperhatikan asas praduga tak bersalah yang berikutnya masalah hukum tadi yang diungkap kami mau serahkan ke pihak kepolisian untuk menanganinya. Berikutnya terkait pemelihan Rektor itu masih berproses walaupun sudah terpilih,” kata Kansil.
Labih lanjut ia menambahkan “karena itu otonomi daripada perguruan tinggi itu akan berproses hingga ke pusat nantinya itu akan kita tunggu,” tegasnya.
Aksi demo ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Pemerintahan (Fisip) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) pagi ini melakukan aksi turun ke jalan. Ratusan mahasiswa saat ini sedang menuju ke kantor pusat yang sebelumnya menggalang kekuatan massa di sekitar halaman Fisip. (jrp)