Manado – Sehari sebelum pengambilan keputusan RUU Pilkada di DPR-RI, arus penolakan Pilkada melalui DPRD terus mengalir. Tokoh budaya Sulut yang juga relawan Gema Indonesia Dolvy Maringka menyalurkan aksi penolakan pemilihan tidak langsung di DPRD Sulut, Rabu (24/9/2014) siang.
Aksi tokoh budaya yang terkenal vokal datang hanya menggunakan sepeda diterima ketua Deprov sementara Steven Kandouw, Vonny Paat dan Jems Tuuk.
“Hasil survey menunjukkan lebih 80 persen rakyat Indonesia menolak Pilkada oleh DPRD, itu artinya pilkada tidak langsung ini mutlak harus ditolak. Indonesia sepakat melakukan reformasi tapi sekarang ada yang ingin membalikkan jarum jam, ada apa ini? Apakah hanya balas dendam?” tegas Maringka.
DPRD melalui Steven Kandouw mengapresiasi positif aksi demo Maringka yang menolak pemilihan tidak langsung. Kandouw meyakinkan bahwa lembaga DPRD masih dipercaya masyarakat menyalurkan aspirasi.
“Kami disini sepakat sama dengan pak Dolvy (Maringka) menolak pilkada tidak langsung. Pendapat dari pak Dolvy hanya satu dari jutaan pendapat dalam bentuk petisi yang sudah masuk di DPR-RI. Reformasi dilakukan dengan susah payah oleh tokoh-tokoh reformasi dan masyarakat Indonesia. Pemilihan langsung merupakan kehendak rakyat,” tukas Kandouw. (jerrypalohoon)