Manado – Forum Komunitas Antar LSM dan Ormas Adat di Sulawesi Utara Selasa, (21/2/2017) sore tadi, melakukan demo besar-besaran di kantor gubernur Sulut menuntut pemerintah membubarkan FPI.
Dari pantauan beritamanado.com sedikitnya ada 3 ribu masa yang tergabung dalam Ormas Adat diantaranya Brigade Waraney dan Brigade Manguni Indonesia mendatangi kantor gubernur Sulut untuk melakukan aksi demo.
Demo Ormas adat tersebut diawali dari lapangan KONI Manado menuju kantor DPRD Sulut di Sario, dan mendatangi kantor gubernur Sulut.
Kehadiran sekitar tiga ribu masa ini menuntut agar pemerintah membubarkan ormas-ormas radikal seperti FPI, yang dinilai telah merusak tatanan kebhinekaan di Indonesia.
Hal tersebut diutarakan salah satu pimpinan Ormas Adat yang juga sebagai Panglima Milisi Waraney Sulut sekaligus Ketua Korps Piere Tendean Ruddy Tendean.
“Kami warga adat di Sulawesi Utara benar-benar sangat tidak setuju dengan pribadinya Habib Rizieq, Karena kami menilai dia sebagai pimpinan LSM radikal yang menjadi provokator, yang selalu menginginkan negara kita ‘hancur’, kami ingin dia bersama FPI harus dibubarkan,” tegas Ruddy Tendean.
Aksi unjuk rasa tersebut diakhiri dengan mempertotonkan sejumlah remaja satu-persatu melakukan aksi kebal meski sudah ditusuk dengan bambu runcing dan juga senjata tajam.
Setelah itu para pendemo secara tertib membubarkan diri. Para pendemo sendiri sebelumnya diterima oleh Kepala Kesbangpol Sulut Evans Stevan Liow, Kasat Pol PP Sulut dan Kapolres Kota Manado Hisar Siallangan. (Rizath Polii)