Manado – Aksi demonstrasi mahasiswa menolak rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Makassar yang telah berlangsung sepekan lamanya selalu berakhir anarkis.
Bahkan hingga sore ini saja aksi mahasiswa dari sejumlah kampus di Makassar terlibat bentrok dengan Sat Pol PP Kantor Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Aksi ini sendiri dipicu dari engganya Gubernur Sulsel menemui demonstran siang tadi, alhasil saling lempar batu dan benda keras tak terhindarkan.
Menariknya, aksi tersebut hingga kini tidak mempengaruhi mahasiswa di Manado. Pantauan BeritaManado.com, bila disejumlah daerah khususnya di Makassar ada aksi penolakan terhadap rencana pemerintah menaikan BBM. Mahasiswa di Manado disibukan dengan musim liburan semester yang akan tiba pekan depan.
“Ngapain demo, pekan depan udah libur. Ya, mau bagaimana biar teriak-teriak sambil jungkir balik, juga pemerintah akan naikan harga BBM. Rakyat makin susah, para pejabat sejahtera, Pengusaha makin kaya. Mahasiswa beralih makan indomie,” ujar Pascal Lambey, mahasiswa Unsrat.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, sejumlah organisasi mahasiswa baik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Senat Mahasiswa hingga sejumlah organisasi mahasiswa ekstra universiter seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND), Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Pemuda Indonesia (GMPI) yang sebelum-sebelumnya getol berdemonstrasi menolak BBM beberapa waktu lalu, kali ini terlihat memilih diam ketimbang berdemonstrasi.(oke)