“FPG Tegaskan Menolak”

MANADO – Pengadaan 41 kursi anggota DPRD Sulut oleh pihak sekretariat yang digunakan di ruang paripurna dengan anggaran lebih dari Rp230 juta, ternyata mendapat resistensi banyak anggota dewan. Bahkan Partai Golkar melalui ketua fraksi Eddyson Masengi secara tegas menyatakan menolak rencana pengadaan 41 kursi tersebut.
“Secara tegas kami dari Fraksi Partai Golkar menolak rencana pengadaan kursi, karena kursi-kursi yang ada sekarang masih cukup bagus. Semestinya pihak sekretariat lebih memperhatikan hal lain yang masih menjadi masalah pada aktifitas rutin anggota dewan,” tegas Eddyson.
Eddyson yang didampingi Cindy Wurangian bahkan mencontohkan kondisi fisik toilet di masing-masing ruangan fraksi banyak yang rusak, termasuk air sering tidak jalan. “Coba cek di toilet ruangan fraksi kami, kalau jalan airnya sering berlumpur dan berpasir. Padahal ini khan ruangan yang kami gunakan sehari-hari,” tambahnya.
Senada dengan Eddyson, anggota FPG lainnya Cindy Wurangian mendesak pihak sekretariat DPRD Sulut lebih memperhatikan fasilitas yang berkaitan dengan kenyamanan kerja rutin anggota dewan. “Yang paling penting itu fasilitas yang digunakan secara rutin oleh anggota dewan yakni ruangan komisi. Sementara ruangan paripurna hanya digunakan pada acara tertentu saja, apalagi kursinya masih cukup representatif,” tukas Cindy.
Kabag Umum DPRD Sulut Lucky Sondakh yang dikonfirmasi wartawan tak menampik rencana pengadaan 41 kursi anggota dewan tersebut. “Ya memang benar dari sekretariat telah menganggarkan sekitar Rp230 juta untuk pengadaan 41 kursi anggota dewan diluar 4 kursi pimpinan,” tutur Sondakh yang belum lama menduduki posisi kabag umum ini.
Ditambahkan Sondakh, pengadaan kursi atas dasar pertimbangan keselamatan dan kenyamanan anggota dewan. Kursi-kursi tersebut sudah saatnya diganti karena sudah cukup lama digunakan. “Ini juga untuk keselamatan dan kenyamanan anggota dewan, karena dikuatirkan bisa patah,” ketus Sondakh. (mega)