Manado, BeritaManado.com — Septiana Hasan seorang ibu yang keseharianya sebagai penjual gorengan dan Minuman Air Jahe (Saraba) harus memberanikan diri membuka warung jualannya meski di tengah cuaca extrem.
Septiana mengaku, terpaksa harus berjualan demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
“Kalau tidak jualan, nanti tidak makan. Makanya harus jualan walaupun cuaca lagi buruk seperti sekarang ini,” ucap Septian kepada BeritaManado.com, Senin (18/1/2020) di Boulevard II, Jalan Sindulang II, Kota Manado.
Septiana, yang akrab dipanggil Lulu mengatakan, dirinya berjualan di pinggiran pantai Boulevard II bersama dengan suaminya dan ditemani anak lelakinya yang berumur lima tahun.
“Disini saya berjualan dengan suami saya, kalau saya bagian membuat minuman saraba, sedangkan suami membakar milu (Jagung, red),” ujar lulu.
Lulu mengaku, dirinya juga sebenarnya merasa takut berjualan di pinggiran pantai tersebut.
Apalagi ketika angin kencang dan ombak laut cukup tinggi.
“Mau gimana lagi. Sebenarnya kami takut, tetapi ya kami melihat situasi saja, kalau ombaknya sudah naik kami langsung menutup tempat jualan kami,” tandas Lulu.
(HardinanSangkoy)